Sri Mulyani Akui Sulit Buat Regulasi Bisnis Digital

Desy Setyowati
21 Februari 2018, 15:11
sri mulyani
Arief Kamaludin|Katadata

Perkembangan teknologi ini pun menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Sri Mulyani menyampaikan, Jokowi ingin agar perizinan investasi dipercepat, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Artinya, kreativitas dan inovasi bisa tetap tumbuh, tapi masyarakat tetap terlindung dari moral hazard seperti ponzi game atau modus investasi palsu.

Grafik: Populasi dan Potensi Ekonomi Digital Indonesia (Sep 2017)
Populasi dan Potensi Ekonomi Digital Indonesia (Sep 2017)

"Maka, kami sebagai regulator harus mencari balance di antara kekuasan dan fasilitasi inovasi yang jadi bagus dengan menjaga kepentingan publik," tutur Sri Mulyani.

(Baca juga: Asosiasi Tuntut Pemerintah Berani Kejar Pajak E-Commerce Asing)

Sementara itu, mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menyampaikan, pemerintah saat ini harus mengubah pola pikir dalam membuat kebijakan. Menurut dia, pemerintah harus agile atau fleksibel dalam membuat kebijakan.

"Masa lalu regulator itu bisa bilang 'Saya paling tahu, saya tentukan kalian'. Kalau sekarang, masalahnya tidak ada satu pun yang bisa paling tahu karena akan terus berubah," kata Chatib.

Adapun, salah satu instansi yang sudah menjalankan pola pikir ini, kata dia, adalah Otoritas Jasa Keuangan di Jepang, dari static regulation menjadi dynamic supervision.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...