BI dan Kementerian Keuangan Antisipasi Virus Ransomware Petya

Desy Setyowati
3 Juli 2017, 15:50
Ilustrasi Malware
ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Wahyu Putro A

Kemenkominfo meminta masyarakat melakukan backup data alias membuat cadangan data komputer menyusul serangan siber global virus ransomware Petya. “Masyarakat yang memiliki komputer melakukan antisipasi serangan Petya, sebelum mengaktifkan komputernya agar melakukan: backup data sekarang,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam siaran pers resminya, Rabu (28/6).

Ia juga meminta kepada pengelola teknologi informasi di berbagai institusi untuk menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal/LAN untuk sementara sampai dipastikan semua aman. Selain itu, melakukan backup data ke tempat penyimpanan (storage) terpisah.

Cara bekerja virus Petya mirip dengan ransomware WannaCry yang menyebar pada 13 Mei lalu. Mengacu pada keterangan tertulis lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), virus Petya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk dapat menginfeksi komputer.

(Baca juga: Serangan Global Virus Petya Ganggu Fasilitas Nuklir Chernobyl)

Komputer yang terserang Petya akan memunculkan tampilan seakan komputer sedang melakukan proses “checking disk CHKDSK” padahal saat itu Petya sedang mengenkripsi hard drive (piranti keras). Bila komputer mengalami hal ini, langkah yang dapat dilakukan adalah mematikan komputer dan segera mengambil file penting dari komputer dengan LiveCD.

Untuk langkah pencegahan, pengguna komputer dapat memasang (install) patch MS17-010 atau menonaktifkan fungsi SMBv1. Hal ini lantaran Petya memanfaatkan kelemahan pada Microsoft SMBv1 sama seperti WannaCry.

Virus Petya telah menyebar dari Eropa hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Amerika Selatan. Virus tersebut telah menyerang sistem komputer di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Chernobyl, Ukraina.  (Baca juga: Peretas Asal Korea Utara Diduga di Balik Serangan Siber WannaCry)

Selain itu, perusahaan keamanan siber yang berbasis di Moscow, Rusia, Group-IB menyatakan sejumlah komputer milik lebih dari 80 perusahaan di Rusia dan Ukraina terserang virus tersebut pada Selasa (27/6) waktu setempat. Komputer terkunci dan tidak bisa digunakan. Penyebar virus Petya meminta pengguna komputer untuk membayar US$ 300 atau setara Rp 3,9 juta dengan uang virtual untuk bisa kembali menggunakan komputer tersebut.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...