Pacu Transaksi Nontunai, Go-Jek dan Grab Kembali Beradu Tarif

Image title
30 Mei 2017, 20:44
Go-Jek
Arief Kamaludin|KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek tengah menunggu penumpang yang hendak diantar ke tujuannya di Jakarta.

(Baca juga: Bos Go-Jek Enggan Tanggapi Kabar Dana Rp 16 Triliun dari Tiongkok)

Seolah tak mau kalah, Grab Indonesia yang merupakan pesaing Go-Jek juga meluncurkan fitur pembayaran nontunai bernama Grabpay pada akhir 2016 lalu. Beberapa program promosi pun ditawarkan ke konsumen.

Grab misalnya, memberikan bonus saldo hingga 100 persen untuk empat kali isi ulang Grabpay hingga akhir Mei 2017. “Promo baru Extra 100 persen ini bisa kamu nikmati dengan mengisi credits mulai Rp 50-100 ribu melalui ATM, internet banking, minimarket, atau kartu kredit,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Grab.

Selain itu, diskon 60 persen akan diberikan bagi pengguna layanan ojek GrabBike dan 40 persen bagi konsumen GrabCar jika membayar dengan GrabPay. Bahkan, bagi pengguna fitur nebeng atau GrabHitch, bisa mendapat potongan tarif hingga 99 persen.

Sebelumnya, Go-Jek dikabarkan mendapatkan investasi baru senilai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 16 triliun dari Tencent. Tech Crunch menyebut bahwa investasi dari raksasa teknologi asal Tiongkok itu masuk pada April 2017 lalu. Dengan investasi baru tersebut, valuasi Go-Jek meroket jadi US$ 3 miliar atau hampir Rp 40 triliun.

Sementara, Grab telah berkomitmen mengucurkan investasi sebesar US$ 700 juta hingga empat tahun mendatang. Yang terbaru, Grab menggandeng start up lokal yakni Kios Untuk Dagang Online (Kudo) untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan (RnD) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

(Baca juga:  Rangkul 200 Insinyur, Grab Buka Pusat Riset di Jakarta)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...