Menkominfo: Serangan WannaCry di Indonesia Tak Separah Inggris

Image title
16 Mei 2017, 17:49
Dharmais
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sejumlah pasien mengantre saat terjadi gangguan karena virus Ransomware WannaCrypt atau WannaCry di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5).

Untuk mengantisipasi serangan ransomware WannaCry, masyarakat diimbau melakukan backup berkala, patching pada service SMBv1, tidak membuka dokumen mencurigakan dari email, dan memasang anti-virus serta pengaman internet.

Hanya, Rudiantara mengakui, untuk komputer yang telah terpapar virus, sampai saat ini belum ada cara untuk mengembalikan data yang terpapar. “Kalau sudah terkena lain lagi, karena belum  bisa di-decrypt sampai saat ini,” katanya.

(Baca juga: Antisipasi Serangan Siber WannaCry, BI Aktifkan Anti Virus Terbaru)

Hingga saat ini, setidaknya ada 200 ribu komputer di seluruh dunia yang terinfeksi ransomware WannaCry di berbagai negara. Pada Senin (15/5), Korea Selatan menemukan sembilan kasus ransomware. Sementara itu, pejabat Australia menyebut hanya ada tiga perusahaan berskala kecil-menengah yang mengalami gangguan karena sistem mereka terkunci.

Hal serupa terjadi di Selandia baru. Kementerian Bisnis Selandia Baru menyebut investigasi sedang dilakukan terhadap sejumlah kecil insiden yang belum terkonfirmasi.

Di Jepang, dua perusahaan besar, yaitu Nissan dan Hitachi melaporkan adanya infeksi virus komputer. Raksasa energi Cina, PetroChina pun mengatakan para konsumen di sejumlah pom bensin tidak bisa mengakses sistem pembayaran mereka.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...