Gagal Diakuisisi Google, Twitter Semakin Terpuruk

Maria Yuniar Ardhiati
6 Oktober 2016, 14:57
Bursa-BEI
Arief Kamaludin|KATADATA

Namun, perjuangan Dorsey tidaklah mudah. Meski Twitter berhasil unggul dalam hal layanan streaming, Dorsey harus memastikan kelangsungan masa depan jejaring sosial ini. Masalahnya pertumbuhan rata-rata pengguna bulanan yang tercatat hanya 66 juta dalam enam kuartal terakhir, dinilai belum cukup mendukung kinerja Twitter. 

Pendapatan yang sempat naik lebih dari dua kali di tahun 2014, diperkirakan hanya naik 15 persen tahun ini, dan diprediksi melambat tahun depan. “Budget Twitter perlahan-lahan turun dan semakin turun,” kata direktur eksekutif bidang sosial media di Society, James Douglas agency, yang juga menangani Coca-Cola dan Red Bull, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (5/10). (Baca: Pemerintah Akan Investigasi Pajak Google)

Sementara itu, Brad Slingerlend, pengelola pendanaan teknologi global di Janus Capital Group menyebutkan bisnis jejaring sosial bergantung pada dampak jaringan untuk bisa mendatangkan pertumbuhan. Jika momentum jaringan mengalami suatu masa surut, maka pemulihannya akan sulit.

Slingerlend menilai skenario terbaik untuk Twitter adalah akuisisi oleh Disney, mengingat Twitter telah menjadi sebuah perusahaan media, sehingga kolaborasi keduanya dinilai sesuai. Selain itu, CEO Disney, Bob Iger, dipandang berpengalaman untuk menghidupkan kembali sebuah merek.

Slingerland mengatakan Jack sebenarnya adalah pengusaha yang baik. “Tapi Twitter membutuhkan CEO untuk melakukan perubahan haluan. Ini pekerjaan yang sangat berbeda,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...