Digital Diary yang Disebut Jokowi & Aplikasi Lacak Kontak Corona Lain

Image title
5 Juni 2020, 18:39
Ilustrasi aplikasi pelacakan kontak virus corona. Jokowi sebut Digital Diary ampuh lacak penyebaran virus corona.
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.
Ilustrasi aplikasi pelacakan kontak virus corona. Jokowi sebut Digital Diary ampuh lacak penyebaran virus corona.

(Baca: Aplikasi Pelacak Sebaran Virus Corona CovidLock Terinfeksi Ransomware)

Aplikasi Pelacakan Kontak Covid-19 Lain

Aplikasi serupa Digital Diary adalah AarogyaSetu yang dikembangkan pemerintah India. Cara kerjanya lebih kurang serupa dengan Digital Diary.Bedanya, aplikasi ini menyediakan penggunaan dalam 11 bahasa, fitur penunjuk zona merah covid-19, dan memanfaatkan jaringan Bluetooth untuk melacak pergerakan.  

Melansir mobilehealthnews.com, Pemerintah India telah menginstruksikan kepada seluruh pekerja menggunakan AarogyaSetu. “Setiap kepala perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan 100% karyawannya menggunakan teknologi ini,” kata Kementerian Dalam Negeri India dalam keterangan tertulisnya. Sampai saat ini tercatat aplikasi ini telah diunduh 75 juta pengguna Android dan iOS.    

Selanjutnya adalah aplikasi CovidSafe yang dikembangkan Pemerintah Australia. Melansir DW.com, cara kerja aplikasi ini mirip AarogyaSetu dengan memanfaatkan jaringan Bluetooth untuk melacak pergerakan penggunanya. Data riwayat pergerakan penggunanya langsung terkoneksi dengan otoritas kesehatan Australia.

Kelebihan dari CovidSafe adalah semua nomor ponsel dalam rentang jarak 1,5 meter dari seseorang yang terinfeksi virus corona selama lima belas menit atau lebih akan secara otomatis tersimpan. Namun, fitur ini sempat diprotes karena dikhawatirkan menyalahi aturan privasi.

Raksasa teknologi Apple dan Google juga membuat teknologi pelacakan covid-19. Namanya Exposure Notification dan resmi diluncurkan pada 22 Mei lalu, melansir cnet.com. Teknologi ini menggunakan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) yang diklaim rendah pemakaian baterai.

Apple dan Google menyatakan akan menggunakan teknologi ini untuk memperbarui aplikasi pelacakan yang telah dimiliki sejumlah negara dunia. Apple bahkan telah menggulirkan dukungan Exposure Notification dalam pembaruan iOS 13.5 yang dikenal juga sebagai iOS covid.

Jerman adalah negara yang telah memutuskan menggunakan teknologi ini untuk mengembangkan aplikasi pelacakan kontak corona. Melansir DW.com, proyek ini bernama Pan-European Privacy-Preserving Proximity tracing (PEPP-PT). Lembaga penelitian HHI Fraunhpfer dan badan kesehatan masyarakat Robert Koch Institute menjadi garda depan dalam proyek ini.

Meskipun sempat menuai protes keamanan data, aplikasi ini dipastikan tak akan menyalahi privasi penggunanya. Hal ini karena aplikasi ini didukung perangkat lunak terdesentralisasi, sehingga data hanya tersimpan di gawai.

(Baca: Apple dan Google Buat Software Untuk Lacak Pasien Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...