Twitter Nonaktifkan Video Trump soal George Floyd
Juru bicara kampanye Trump Andrew Clark menilai, Twitter gagal menjelaskan tentang alasan menonaktifkan video tersebut . “Twitter telah berulang kali gagal menjelaskan mengapa aturan mereka tampaknya hanya berlaku untuk kampanye Trump, tetapi tidak untuk orang lain,” kata dia dikutip dari The Guardian, Jumat (5/6).
“Menyensor pesan penting persatuan dari presiden seputar protes George Floyd merupakan upaya yang disayangkan,” ujar Clark. (Baca: Trump vs Twitter dalam Isu Manipulasi Pemilu dan Pembunuhan Politisi)
Pada akhir Mei lalu, Twitter memeriksa kebenaran fakta cuitan Trump terkait kemungkinan manipulasi dalam pemungutan suara 2020 dan tuduhan pada mantan politisi Joe Scarborough atas kematian staf kongres Lori Klausutis. Trump kemudian menuduh balik bahwa Twitter mencampuri urusan pemilu AS.
Trump lantas menandatangani perintah eksekutif yang dapat mengurangi perlindungan terhadap perusahaan internet. (Baca: Makin Panas, Facebook dan Twitter Lawan Trump soal Aturan Media Sosial)
Setelah itu, Twitter menyembunyikan cuitan Trump yang berbunyi “saya sampaikan kepadanya bahwa militer mendukungnya setiap saat. Setiap kesulitan dan kita akan mengambil kendali, tetapi ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!” Cuitan ini terkait aksi unjuk rasa atas kematian Floyd.
Selain disembunyikan, unggahan tersebut diberi label glorifikasi kekerasan. (Baca: Mark Zuckerberg Tak ‘Sanksi’ Trump, 600 Pegawai Facebook Mogok Kerja)