Cegah Hoaks, Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet Sebelum Baca Konten

Fahmi Ahmad Burhan
12 Juni 2020, 09:45
Cegah Hoaks, Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet Sebelum Baca Konten
YouTube
Ilustrasi Twitter

Pada Mei lalu, Twitter juga meluncurkan label peringatan untuk setiap klaim yang menyesatkan terkait virus corona. Perusahaan juga sempat memberikan label cek fakta atas cuitan Presiden AS Donald Trump.

Beberapa cuitan Trump yang mendapat label cek fakta, yakni terkait kemungkinan manipulasi dalam pemungutan suara 2020. Lalu, tuduhan terhadap mantan politisi Joe Scarborough atas kematian staf kongres Lori Klausutis.

(Baca: Respons 250 Juta Kicauan Terima Kasih, Twitter Rilis Emoji Khusus)

Twitter juga menyembunyikan cuitan Trump soal kerusuhan di Minneapolis, terkait kematian warga kulit hitam, George Floyd. Unggahan yang disembunyikan berbunyi, “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai”.

Selain untuk mencegah informasi salah, Twitter membatasi percakapan yang bernada menyerang untuk menghindari perundungan. Pada Mei lalu, Twitter memberikan opsi revisi bagi setiap balasan cuitan yang bernada menyerang. 

Twitter akan memberi peringatan kepada penggunanya, dengan pemberitahuan berbunyi, “apakah mereka yakin akan membalas cuitan tersebut atau tidak”. Pengguna bisa merevisi khusus untuk nada balasan yang menyerang dan kasar. 

(Baca: Twitter Beri Label Cek Fakta untuk Cuitan Hubungkan 5G dengan Covid-19)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...