Pendukung Trump Ajak Migrasi dari Twitter-Facebook ke Medsos Parler

Fahmi Ahmad Burhan
29 Juni 2020, 12:30
Pendukung Trump Ajak Migrasi dari Twitter-Facebook ke Medsos Parler
ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/aww/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendengarkan tepuk tangan setelah menandatangani perintah eksekutif tentang reformasi polisi dalam sebuah upacara di Rose Garden di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (16/6/2020).

Berdasarkan data Sensor Tower, unduhan Parler meningkat 246% pekan lalu dibandingkan minggu sebelumnya. Data Apptopia mencatat, jumlah unduhannya mencapai 40 ribu kali dalam 24 jam, atau merupakan yang terbesar, pada Rabu (24/6) lalu.

The Wall Street Journal melaporkan, pemerintahan Trump memang sedang mencari alternatif Facebook dan Twitter. Ini karena mereka khawatir ada lebih banyak konten yang diblokir ketika masa kampanye Pemilu AS semakin memanas.

Sama seperti Twitter dan Facebook, aplikasi Parler memungkinkan pengguna berbagi komentar, foto, dan berita kepada pengikutnya. Sejak diluncurkan pada 2018, Parler telah diunduh 1 juta kali.

(Baca: Cek Fakta Cuitan Trump, Bos Twitter Sebut Tak Berupaya Jadi 'Wasit')

Jumlahnya memang lebih kecil dibandingkan dengan Twitter 50 juta pengguna di AS dan Facebook 175 juta unduhan. Namun, Parler mengusung kebebasan berekspresi di platform.

"Tidak akan ada pemeriksa fakta. Anda tidak akan diberi tahu apa yang harus dipikirkan dan apa yang harus dikatakan. Seorang petugas polisi tidak akan menangkap Anda jika Anda mengatakan pendapat yang salah," kata CEO Parler John Matze dikutip dari Forbes. "Saya pikir hanya itu yang diinginkan semua orang.  Itu yang mereka sukai".

Oleh karena itu, aplikasi Parler dianggap tepat oleh para pendukung Trump. Apalagi, unggahan Trump beberapa kali disembunyikan, bahkan dihapus. Twitter salah satu yang memberikan ‘sanksi’ atas cuitan presiden AS itu.

(Baca: Dianggap Terkait Simbol Nazi, Facebook Hapus Iklan Kampanye Trump)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...