Kerja Sama 5G Terancam Batal, Huawei Peringatkan Pemerintah Inggris

Cindy Mutia Annur
9 Juli 2020, 11:47
huawei, jaringan 5g, teknologi 5g, pemerintah inggris, sanksi amerika serikat
123RF.com
Logo perusahaan teknologi Tiongkok Huawei Technologies Co.Ltd.

Sebelumnya, Inggris diperkirakan mulai menghentikan penggunaan jaringan 5G milik Huawei dalam beberapa bulan ke depan. Rencana ini tampak pada proposal yang tengah disusun oleh pejabat pemerintah.

The Daily Telegraph melaporkan, dalam proposal itu, pemerintah Inggris akan menghentikan pemasangan peralatan teknologi baru Huawei untuk 5G dalam enam bulan ke depan. Salah satu penyebabnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sanksi kepada perusahaan asal Tiongkok itu.

Sanksi tersebut dinilai akan berdampak pada keamanan teknologi Inggris jika tetap menggunakan 5G Huawei. Kesimpulan ini didapat dari laporan agen mata-mata Badan Intelijen Inggris, GCHQ dalam laporan National Cyber Security Center GCHQ. 

“Sanksi AS memiliki dampak ‘berat’ bagi perusahaan, yang secara signifikan mengubah perhitungan GCHQ,” demikian tertulis pada laporan yang dikutip Reuters. Namun, tak ada bocoran terperinci terkait risiko keamanan teknologi yang dimaksud.

(Baca: Khawatir Ribut dengan Trump, Inggris Kaji Blokir Layanan 5G Huawei)

Juru bicara PM Inggris mengatakan bahwa para pejabat akan segera menyelesaikan ulasan tentang implikasi dari sanksi AS terhadap Huawei. Begitu juga dampaknya terhadap keamanan teknologi Inggris, jika tetap menggunakan layanan Huawei.

Sebagaimana diketahui, Trump mengancam akan memutus hubungan kerja sama intelijen dengan negara yang memakai jasa Huawei. Johnson sempat mengabaikan ancaman itu dan berencana tetap menggunakan layanan Huawei, pada Januari lalu.

Namun, Johnson mengubah keputusannya pada Mei lalu. Perubahan terjadi karena Inggris tengah mengupayakan kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit. Oleh karena itu, langkah Inggris membatasi layanan Huawei dinilai bisa memperkuat hubungan dengan Negeri Paman Sam.

Perlu diketahui, Huawei sempat setuju untuk membangun fasilitas penelitian senilai US$ 1,25 miliar atau Rp 17,8 triliun di Cambridge, Inggris setelah negara tersebut mempertimbangkan untuk membatasi teknologi 5G milik Huawei. Fasilitas penelitian ini akan menjadi markas bisnis komunikasi serat optik Huawei skala global.

(Baca: Huawei Kalah, Singapura Pilih Nokia dan Ericsson untuk Kembangkan 5G)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...