Tiga Wanita Pendiri Startup Berbagi Kunci Sukses Menggaet Konsumen

Cindy Mutia Annur
18 Agustus 2019, 07:01
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Pemerintah tengah mengupayakan pendekatan untuk memungut pajak dari kegiatan ekonomi digital yang dipastikan dengan pengenaan tarif pajak penghasilan dari setia
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Pemerintah tengah mengupayakan pendekatan untuk memungut pajak dari kegiatan ekonomi digital yang dipastikan dengan pengenaan tarif pajak penghasilan dari setiap transaksi ekonomi digital akan tetap sama dengan kegiatan jual beli konvensional.

Namun,  berbeda dengan sebelumnya, CEO Monomolly Monica Amadea mengatakan, perusahaan menggaet pasar konsumen dengan fokus menggunakan platfrom media sosial Instagram. "Kami melihat (pasar) dari permintaan dan kebutuhan mereka. Apalagi kami sekarang sudah memiliki followers (pengikut) yang cukup tinggi," ujar Monica. 

Tercatat, di akun Instagram monomolly.id,  sudah ada sekitar 164 ribu followers. Dari sanalah, Monica memanfaatkan interaksi online bersama para konsumennya. Ia mengatakan, sering kali konsumen melakukan konsultasi dan meminta tips kepada timnya mengenai produk pakaian mana yang cocok dengan bentuk tubuh mereka. 

Melalui interaksi itu, menurutnya, tim perusahaan juga bisa menilai produk apa saja yang bisa menjawab kebutuhan konsumen. Sehingga, Monomolly dapat mengeluarkan produk-produk fesyen yang sesuai dengan permintaan pasar untuk mendorong bisnisnya.

"Karena biasanya penjualan (produk kami) akan lebih tinggi dari pada produk yang hanya tren sesaat saja dan itu juga tidak akan menyelesaikan permasalahan si konsumen," ujarnya.

Brand fesyen lokal Koolet yang menjual tas dan tali kamera juga memiliki strategi yang sama. Founder of Koolet Ong Yiyin Widyadinata mengatakan, pihaknya kerap melakukan riset pasar konsumen melalui media sosial di Instagram. Melalui riset itu, perusahaan bisa mengetahui jenis tas dan tali kamera apa saja yang tengah diminati oleh konsumen sesuai tren. 

(Baca: Startup Desain Produk Ramah Alam Butuh Dukungan Modal dan Riset)

"Selain mendapat masukan dari konsumen, kami juga bisa menjalin hubungan dengan mereka. Karena mayoritas konsumen suka konsultasi sebelum membeli barang," ujar Yiyin.

Ia melanjutkan, konsumen biasanya memberi tahu tim di Instagramnya mengenai tas yang mereka miliki, kemudian tim akan memberi saran untuk memadu padakan tali kamera mana yang cocok.

Di samping via chatting, perusahaan juga sering menggelar voting melalui fitur di Instagram untuk melihat besaran minat konsumen melalui opsi produk-produk yang akan diluncurkan. "Jadi kami tahu nanti kami akan luncurkan produk yang seperti apa," ujar.  

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...