Airy Setop Operasional di Indonesia Mulai 31 Mei Terdampak Corona

Image title
7 Mei 2020, 20:03
Ilustrasi, CEO Airy Louis Alfonso Kodoati. Terimbas pandemi Covid-19, Airy memutuskan menghentikan operasional secara permanen mulai 31 Mei 2020.
Dok. Airy
Ilustrasi, CEO Airy Louis Alfonso Kodoati. Terimbas pandemi Covid-19, Airy memutuskan menghentikan operasional secara permanen mulai 31 Mei 2020.

Ia bahkan berujar, dengan memanfaatkan teknologi Airy akan mampu bangkit lebih cepat dan memulihkan bisnis seperti sedia kala. Namun, bulan April 2020 lalu Airy dilaporkan telah memberhentikan 70% dari stafnya.

Airy sendiri saat ini telah memiliki jaringan 2.000 properti, dengan total kapasitas kamar mencapai 30.000 unit. Perusahaan yang didirikan 2015 silam ini juga merupakan mitra strategis Traveloka Indonesia.

Sektor pariwisata memang menerima pukulan telak akibat pandemi Covid-19, begitu pula turunannya seperti hotel dan restoran. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan ada ribuan hotel dan ratusan restoran yang tutup akibat pandemi corona.

Industri pariwisata pun kehilangan potensi pendapatan dari wisatawan asing sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 60 triliun sejak Januari hingga April 2020. Hingga 13 April 2020, anggota PHRI telah menutup 1.642 hotel. Selain itu terdapat 353 restoran atau tempat hiburan yang tak beroperasi.

Daerah tujuan wisata yang paling merasakan penurunan jumlah wisatawan yaitu Manado, Bali, dan Batam. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat hingga pekan kedua April 2020, sebanyak 180 destinasi dan 232 desa wisata ditutup.

(Baca: Bantu Pariwisata Hadapi Covid-19, Kemenpar Realokasi Anggaran Rp 500 M)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...