Panganku Hadir Demi Ketahanan Pangan Sulsel

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
14 Agustus 2020, 09:50
ilustrasi pasar tradisional
Arief Kamaludin|KATADATA

“Untuk produk pangan yang tidak tahan lama, kami bekerja sama dengan pedagang di pasar induk. Yang mana, para petani menyuplai hasil pertaniannya ke mereka. Kami belum banyak gandeng petani langsung untuk sayuran hijau karena cepat busuk,” tuturnya kepada Katadata.co.id, Jumat (17/7/2020).

Saat ditanya varian produk pangan apa saja yang tersedia, Syarif menyatakan bahwa hampir semua barang yang ada di pasar induk bisa dibeli melalui Panganku. Komoditas yang relatif jarang ditemui pun ada, misalnya daun papaya dan asam. Sebagian besar produk yang dijajakkan adalah sayuran hijau dan buah-buahan.

Saat ini, aplikasi Panganku diunduh sekitar 6.000 pengguna. Sementara itu, rerata pesanan yang masuk setiap hari 30 – 40 order. Pesanan melonjak sejak Indonesia memasuki periode pandemi Covid-19, sehingga order yang dilayani bisa mencapai 70 per hari.

“Sejak PSBB dilonggarkan, pesanan agak turun menjadi seperti hari-hari biasanya. Kalau ditanya kapasitas layanan kami, maksimal 70 order masih bisa dikerjakan oleh sepuluh kurir per hari. Satu kurir biasanya mengantar setidaknya dua sampai tiga paket pesanan,” ucap Syarif.

Soal metode pembayaran, Panganku tidak hanya menyediakan tunai tetapi juga nontunai dengan pindai barcode QRIS. Permintaan transaksi nontunai diakui sempat melesat sejalan dengan physical distancing yang membuat pembeli menghindari lembaran uang kertas.

Saat ini, Panganku baru dapat diakses dalam bentuk aplikasi Android. Oleh karena itu, Syarif dan tim sedang terus melebarkan jangkauan sehingga nantinya pengguna IOS juga bisa menikmati layanan Panganku. “Cita-cita kami adalah memindahkan pasar ke dalam genggaman,” ujarnya.

Panganku juga bercita-cita untuk dapat lebih banyak bekerja sama secara langsung dengan petani. Tantangan selanjutnya, imbuh Syarif, bagaimana agar bisa membeli hasil petani dalam jumlah besar. Hal ini mengarahkan Panganku agar dapat terus meningkatkan jumlah pengguna. Selain itu, perusahaan rintisan ini juga sedang mematangkan rencana perluasan pasar keluar Sulawesi Selatan, yakni Pulau Jawa.

“Kami ingin pengguna bertambah agar kami bisa menyediakan produk yang langsung ambil dari petani. Sedangkan untuk perluasan pasar ke Jawa, kami sadar persaingannya ketat, tetapi tetap optimistis. Kami juga terus mengasah strategi marketing karena sadar tak bisa hanya andalkan pandemi,” kata Syarif.

Panganku beroperasi melayani pelanggan di Makassar dan sekitarnya sejak November 2019. Tapi, kiprah di sektor pangan dilakoni Syarif sejak 2013 meskipun kala itu belum bernama Panganku. Dan pada awal cikal bakalnya, fokus penjualan bukan langsung masyarakat umum melainkan business to business ke swalayan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...