Sasar Pencinta Olahraga, Aplikasi Nafas Adopsi Sensor Kualitas Udara

Fahmi Ahmad Burhan
18 November 2020, 09:17
Sasar Pencinta Olahraga, Aplikasi Nafas Adopsi Sensor Kualitas Udara
ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.
Ilustrasi, warga berolahraga di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu, (15/11/2020).

Oleh karena itu, Nafas menyediakan layanan pemantau kualitas udara melalui aplikasi.  Salah satu fiturnya yakni pencarian PM2.5 di peta. Pengguna bisa mengubah data dari Air Quality Index (AQI) menjadi indikator PM2.5.

Ada juga fitur notifikasi untuk membatasi waktu olahraga, jika kualitas udara di sekitar kurang baik. Pesan khusus ini muncul di semua data point, baik peta maupun halaman detail.

Selain itu, memberikan rekomendasi waktu yang cocok untuk berolahraga di luar ruangan. Ada juga fitur peringkat kota, beranda yang dipersonalisasi, dan portal pengetahuan dengan penelitian dan informasi tentang dasar-dasar kualitas udara.

Firma strategi pemasaran Solidiance memperkirakan, pengeluaran untuk perawatan kesehatan di Asia Tenggara naik dari US$ 420 miliar pada 2017 menjadi US$ 740 miliar pada 2025.

Alvara Research juga mencatat, konsumsi produk kesehatan meningkat selama Covid-19. Pembelian cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan produk sanitasi meningkat 64,20% pada awal pandemi. Konsumsi multivitamin juga naik 51,6%.

Berolahraga juga menjadi salah satu aktivitas yang digemari masyarakat selama berada di rumah. Sebanyak 47,6% berolahraga ketika di rumah.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...