Perusahaan ‘Cek Kosong’ Buka Peluang IPO Unicorn Indonesia Tahun depan

Fahmi Ahmad Burhan
29 Desember 2020, 12:51
Perusahaan ‘Cek Kosong’ Dinilai Membuka Peluang Startup RI IPO 2021
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/ama/cf
Layar yang menampilkan harga saham di atas lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) terlihat setelah penutupan perdagangan di New York, Amerika Serikat, Kamis (12/3/2020).
Keuntungan IPO lewat SPAC
Keuntungan IPO lewat SPAC (CB Insights)

Salah satu SPAC yang mengincar startup Asia Tenggara yakni Bridgetown Holdings Ltd. Perusahaan yang didukung oleh miliarder Richard Li dan Peter Thiel ini mengumpulkan US$ 550 juta dari IPO pada Oktober lalu.

(BACA JUGA: Mengenal SPAC, 'Kendaraan' Tokopedia untuk Tembus Bursa Saham AS)

IPO itu disebut-sebut bertujuan mengakuisisi Tokopedia. Bridgetown dikabarkan mengkaji merger dengan unicorn e-commerce tersebut.

Selain Tokopedia, Indonesia memiliki tiga unicorn atau startup dengan valuasi US$ 1 miliar lebih yaitu Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Lalu, ada satu decacorn atau bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar, yakni Gojek.

Meski dua di antaranya sudah mengkaji IPO lewat SPAC, Hans mengatakan ada beberapa hal yang dianalisis perusahaan sebelum menawarkan saham perdana pada tahun depan. Salah satunya, mengukur optimisme pasar. “Kalau optimistis, kemampuan menyerapnya tinggi,” katanya. Namun, ini tergantung dari popularitas startup.

(BACA JUGA: Seperti Tokopedia, Traveloka Kaji IPO lewat Perusahaan "Cek Kosong")

Selain itu, masih ada pandemi corona. Ia memperkirakan, pemberian vaksin virus corona membutuhkan waktu enam bulan hingga setahun.

Pertimbangan lainnya yakni pertumbuhan ekonomi. Sedangkan perekonomian Indonesia tumbuh negatif pada kuartal II dan III, sebagaimana Databoks di bawah ini:

Di satu sisi, perusahaan rintisan juga menghadapi hambatan dari sisi neraca keuangan. “Sebagian besar masih rugi, jadi yang ‘dijual’ yakni ekspektasi. Tantangannya meyakinkan kalau bisnis mereka bisa untung,” ujar Hans.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna tak dapat berkomentar mengenai potensi IPO lewat SPAC di Tanah Air, karena belum ada yang mengajukan. Namun, "ada banyak kesempatan diskusi dengan para pendiri startup terkait IPO maupun investor seperti private equity dan modal ventura," kata dia, Kamis (24/12).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...