Gojek Ungkap 7 Tren Bisnis UMKM Digital dan Celah Untung Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
9 Februari 2021, 14:53
Gojek Ungkap 7 Tren Bisnis UMKM Digital dan Celah Untung Tahun Ini
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, helm Gojek dengan logo baru

Perusahaan layanan on-demand, Gojek menggaet 900 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun lalu. Decacorn itu pun mengungkapkan tujuh tren UMKM digital dan peluang meraih untung pada 2021.

Chief Policy and Government Relations Gojek Dyan Shinto E Nugroho mengatakan, pengajuan untuk menjadi mitra penjual (merchant) melonjak pada tahun lalu. “Sehari bisa tiga ribu pendaftar,” katanya saat konferensi pers virtual, Selasa (9/2).

Jumlah mitra pun meningkat 80% atau 900 ribu pada tahun lalu. Hanya, Shinto tidak memerinci total mitra saat ini.

Ia hanya menjelaskan bahwa berdasarkan riset internal, transaksi 92% UMKM yang masuk ekosistem Gojek meningkat setelah bergabung.

Shinto memperkirakan, UMKM yang mendaftar untuk menjadi mitra Gojek terus bertambah pada tahun ini. Gojek pun melihat ada tujuh tren digitalisasi pelaku usaha kecil menengah pada tahun ini.

Pertama, mayoritas pelaku bisnis yang bergabung merupakan usaha rumahan. Sebagian besar bergerak di bidang kuliner. Kedua, menggencarkan diskon dan mendorong promosi lewat media sosial.

“Sebanyak 42% pemilik usaha akan meningkatkan promosi di media sosial,” kata Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung. Untuk mengantisipasi permintaan layanan promosi melalui platform, Gojek mengandalkan GoStore.

Ketiga, pembayaran non-tunai semakin berkembang. Oleh karena itu, Gojek menambahkan opsi metode pembayaran.

Yang terbaru, perusahaan menggaet BCA membuat mesin mirip electronic data capture atau EDC bernama GoBiz Plus. Namun, ini dapat menerima pembayaran berbasis kode Quick Response atau QR Code maupun kartu.

Keempat, kebutuhan akan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha, khususnya terkait digitalisasi bisnis. Oleh karena itu, Gojek membuat beberapa program seperti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), A Cup of Moka (ACOM), Temu Midtrans hingga Bincang Biznis.

Kelima, layanan offline tetap digunakan. Ini karena pelaku usaha kadung menyewa tempat dan sudah ada basis konsumen. Untuk itu, Gojek mengembangkan GoBiz Plus, GoBiz, Moka, dan GoFresh.

Keenam, maraknya penggunaan fitur percakapan (chat) untuk operasional bisnis. Oleh karena itu, Gojek mengandalkan aplikasi keyboard Selly supaya percakapan dengan pelanggan lebih cepat dan efisien.

Tren terakhir, UMKM mengandalkan logistik dengan solusi modern. Untuk menangkap peluang itu, Gojek memaksimalkan solusi pengiriman yang sudah ada di GoSend Web Portal dan GoSend Intercity.

Selain tren digitalisasi UMKM, Gojek mengungkapkan peluang bisnis bagi mitra penjual GoFood. Startup jumbo itu memperkirakan, makanan yang diminati pada tahun ini yaitu dessert box, rice bowl, dan minuman berbahan dasar milo.

Ketiga kuliner itu menggantikan mi pedas, minuman mix susu segar, dan dimsum udang yang populer pada tahun lalu.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...