Anak Usaha Tencent Berambisi Saingi Netflix di Indonesia Lewat 3 Cara

Fahmi Ahmad Burhan
6 September 2021, 16:31
WeTV, tencent, netflix, film
Google Play Store
Tampilan WeTV

Salah satunya, WeTV membuat layanan gratis dengan konten terbatas. Lalu, ada juga layanan khusus yang berbayar atau Very Important Person (VIP).

WeTV masuk ke pasar streaming film Asia Tenggara, termasuk Indonesia, karena potensinya besar. Durasi streaming video di regional, khususnya melalui gawai meningkat saat pandemi Covid-19.

Pada kuartal I, ragam penyedia layanan siaran video mampu mengeruk 550 miliar menit. Lalu meningkat 19% menjadi 657 miliar menit pada kuartal II.

Secara garis besar, platform VoD di Asia Tenggara mengalami kenaikan durasi siaran selama semester I 2020.

WeTV sendiri mencatatkan pertumbuhan durasi streaming tertinggi kedua yakni 68%. Pertumbuhannya lebih besar dibandingkan Netflix 59%.

Di pasar Indonesia, Statista memperkirakan pendapatan VoD US$ 304 juta atau Rp 4,3 triliun tahun lalu. Tingkat pertumbuhan tahunan alias Compound Annual Growth Rate (CAGR) VoD 9,6% pada 2024. Sedangkan volume pasar diprediksi US$ 439 juta atau Rp 6,3 triliun.

Penetrasi pengguna VoD di Indonesia tumbuh 8,4% tahun lalu. Pertumbuhannya diproyeksikan mencapai 19,4% pada 2024, dengan pendapatan rata-rata per pengguna US$ 7,35 atau Rp 106 ribu.

Selain WeTV, Tencent merambah bisnis streaming film lewat iFlix. Raksasa teknologi Cina ini membeli iFlix tahun lalu.

Itu untuk memperkuat layanan streaming film di Asia Tenggara. “Katalog iFlix dengan konten internasional, lokal, dan asli memungkinkan untuk memperluas jangkauan layanan streaming video,” kata perusahaan dikutip dari Reuters, pada Juni tahun lalu (25/6/2020).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...