Cara DANA, Gojek, Tokopedia Jaga Data Pengguna PeduliLindungi

Fahmi Ahmad Burhan
1 Oktober 2021, 13:56
pedulilindungi, gojek, tokopedia, dana,
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.
Seorang warga menunjukkan aplikasi PeduliLindungi yang telah diinstal pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/1/2021).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menghadirkan fitur pada aplikasi PeduliLindungi di 11 aplikasi bulan ini. DANA, Gojek, dan Tokopedia pun menyiapkan sejumlah cara untuk mengamankan data pengguna setelah terintegrasi.

VP of Corporate Communications DANA Putri Dianita mengatakan, perusahaan mengandalkan teknologi dalam setiap integrasi dengan sejumlah platform mitra, termasuk pemerintah, "Untuk menjaga keamanan data dan transaksi pengguna agar tetap terlindungi," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (1/10).

Selain mengamankan data, penggunaan teknologi khusus saat integrasi platform bertujuan meningkatkan kenyamanan pengguna. "Kami selalu mengedepankan tiga pilar yaitu aman, mudah, dan nyaman," katanya.

Gojek dan Tokopedia juga berkomitmen menjaga data pengguna yang memakai fitur PeduliLindungi. VP of Corporate Communications Gojek Audrey P Petriny mengatakan, proses verifikasi dan pengelolaan sistem PeduliLindungi sepenuhnya dilakukan oleh Kemenkes. 

“GoTo selalu berkoordinasi dengan kementerian terkait sistem aplikasi PeduliLindungi termasuk perihal keamanan data pribadi,” kata Audrey kepada Katadata.co.id, pada Rabu (29/9).

Berdasarkan laman resmi, fitur PeduliLindungi yang ada di aplikasi Gojek dan Tokopedia, tidak menyimpan data pribadi. Ini hanya meneruskan data pengguna ke sistem PeduliLindungi dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk melakukan validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

“Data pribadi dikirimkan langsung secara aman ke PeduliLindungi dengan standar industri terkait keamanan transmisi data,” demikian dikutip dari laman Gojek.

Sedangkan data yang dikumpulkan dan disimpan oleh Gojek dan Tokopedia hanya berupa token terenkripsi. Ini pun dari data pengguna yang sudah melakukan validasi NIK. “Token terenkripsi itu secara desain tidak dapat digunakan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mengidentifikasi pengguna secara individu,” demikian dikutip. 

Data itu tidak disimpan di server Gojek dan Tokopedia. Kedua aplikasi juga tidak menyimpan data lokasi saat check in dan check out ataupun meneruskannya ke sistem lain. 

Selain DANA, Gojek, dan Tokopedia, Kemenkes menggaet Grab, Traveloka, Cinema XXI, LinkAja, Tiket.com, JAKI untuk mengintegrasikan fitur PeduliLindungi. Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji menyampaikan, ini bertujuan mempermudah masyarakat.

“Ada proses sehingga kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses setiap orang,” kata Setiaji dalam keterangan tertulis, Senin (27/9).

Kemenkes mencatat, PeduliLindungi diakses hampir sembilan juta orang. Aplikasi ini sudah diunduh 48 juta kali. Selain itu, rata-rata digunakan 55 juta kali per bulan.

Pemerintah menggunakan PeduliLindungi untuk memindai status Covid-19 pengunjung area publik. Sejauh ini, ada 5.241 orang positif virus corona atau melakukan kontak erat, yang mengunjungi area publik.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...