Empat Cara Bos Grup Lippo Saingi Investasi Asing di Startup
2. Menjalin kemitraan
Ia mencontohkan Lippo yang bermitra dengan perusahaan teknologi asuransi asal Cina Ping’An. Keduanya membuat perusahaan patungan atau joint venture (JV) di sektor teknologi finansial (fintech).
3. Investasi di startup yang telah besar
Lippo berinvestasi di startup jumbo, seperti Bukalapak dan GoTo, gabungan Gojek dan Tokopedia.
4. Transformasi bisnis
Salah satunya melalui PT Multipolar Tbk. Perusahaan melakukan rebranding dengan mengganti logo, identitas baru hingga mengubah penyebutan Multipolar menjadi MPC.
MPC juga mempertajam fokus bisnis sebagai perusahaan investasi teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara. MPC berfokus pada empat pilar, yakni:
- Pendanaan tahap awal
- Pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan
- Digitalisasi portofolio
- Peningkatan mitra lokal bagi perusahaan skala global
Transformasi di lini bisnis investasi itu juga dilakukan dengan mengundang investor strategis ke perusahaan yang dimiliki Lippo seperti PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA).
Melalui cara itu, Gojek masuk menjadi salah satu investor strategis dan pemilik saham
MPPA. Gojek juga mendorong transformasi bisnis menjadi omni-channel di MPPA.
John mengatakan, upaya Lippo berinvestasi di sektor digital, terutama startup Indonesia karena potensinya besar. "Tidak bisa dipungkiri, teknologi dan digital akan terus semakin dominan di Indonesia," kata dia.
Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2021 juga memperkirakan, nilai ekonomi digital Indonesia US$ 70 miliar atau Rp 997 triliun tahun ini. Nilainya diprediksi melonjak menjadi US$ 146 miliar atau sekitar Rp 2.080 triliun pada 2025.