Tips President Sociolla Memilih Rekan Agar Startup Berumur Panjang

Desy Setyowati
27 Mei 2022, 06:45
sociolla, startup, perusahaan rintisan, tips membangun startup
Youtube
Co-Founder sekaligus President Sociolla Christopher Madiam

“Saat itu golden year bagi e-commerce. Lazada mendominasi pasar. Ada juga Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan sebagainya. Kami melihat peluang,” ujar Chris.

Kini, Sociolla memperbesar ekosistem. Startup kecantikan ini bertransformasi menjadi ekosistem lengkap dengan tambahan empat pilar bisnis lainnya, yaitu:

  • Super App kecantikan SoCo
  • Media kecantikan dan gaya hidup dengan menghadirkan layanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal
  • Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir
  • Lilla, ekosistem lengkap bagi ibu dan anak

Sociolla pun memperkenalkan model bisnis baru yang disebut SHEcosystem. Menurutnya, ini akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk ekspansi multi-dimensional.

Perusahaan rintisan itu bakal gencar ekspansi gerai omnichannel. Tahun lalu, pertumbuhan toko startup ini 10 kali lipat dibandingkan 2019. 

Startup kecantikan itu memiliki 24 gudang multifungsi yang tersebar di Indonesia. Ini dapat melayani lebih dari 55 ribu titik penjualan untuk bisnis Brand Development. Sociolla juga berencana memperluas jaringan di luar negeri, setelah tahun lalu ekspansi ke Vietnam.

Sociolla juga menempati urutan ke-11 sebagai platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi tahun lalu, meski hanya berfokus pada produk kecantikan. Rinciannya sebagai berikut:

Dengan langkah itu, Sociolla ingin meraup potensi pasar ekonomi perempuan atau sheconomy, termasuk kecantikan, yang diprediksi US$ 59 miliar atau Rp 847 triliun. Pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sektor ini 9,4%," kata Christopher dalam konferensi pers virtual, pada Maret (29/3).

Untuk mencapai target tersebut, menurutnya perlu membangun tim yang solid. “Saat membangun bisnis, kunci sukses adalah sustainable people is number one. Tim menjadi inti,” ujar dia.

Ketimbang mencari kandidat yang terbaik, pendiri Sociolla berfokus merekrut calon pegawai yang sesuai dengan budaya perusahaan. “Bayangkan, sebagai grup, tidak punya budaya yang sama. Akan susah,” katanya.

Oleh karena itu, Sociolla mengadakan tes psikologi dalam perekrutan pekerja. Selain itu, berfokus memberikan nilai tambah supaya karyawan betah dan berfokus meningkatkan kinerja.

“Kami selalu percaya work smart. Sedangkan startup identik dengan kerja romusha. Kami selalu melakukan kerja efisien,” kata dia.

Menurut dia, para pendiri startup tidak hanya berfokus pada produk dan tujuan, tetapi juga prioritas. Selain itu, memahami hal-hal yang tidak akan berubah ke depan seperti alasan perusahaan membuat gerai offline.

“Apakah itu benar-benar akan dibutuhkan konsumen hingga lima atau 10 tahun. Misalnya, di Amazon dan Alibaba,” ujar Chris.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...