2 Startup Tutup Layanan Sayur & Buah B2C, Blibli Ungkap 3 Tantangannya

Fahmi Ahmad Burhan
30 Mei 2022, 17:56
Startup kebutuhan pokok, startup, blibli, grup djarum, startup tutup
Business Standard
Startup kebutuhan pokok

Startup Tanihub dan Brambang menutup layanan penyedia kebutuhan pokok untuk konsumen akhir atau business to customer (B2C). E-commerce Blibli yang juga merambah bisnis ini mengungkapkan tiga tantangannya.

Pertama, masalah rantai pasok atau supply chain. “Ketika perusahaan masuk ke pasar kebutuhan pokok, tidak sekadar membawa layanan dari offline ke online, tapi ada nilai lain yang dibawa," ujar CMO Blibli Edward K Suwignyo saat konferensi pers di Jakarta, Senin (30/5).

Menurutnya, supply chain yang baik akan memberikan harga yang kompetitif. Hal ini mampu menarik konsumen agar berbelanja sayur dan buah di platform.

Kedua, penyimpanan barang. "Bagaimana caranya agar produk bisa tetap berkualitas," katanya.

Ketiga, operasional pengiriman. Menurutnya, perusahaan penyedia layanan kebutuhan pokok dituntut menyediakan pengiriman yang efisien dan cepat. 

"Ini kenapa kami bisa masuk ke pasar dengan jaminan pengiriman dua jam sampai," ujar Edward.

Blibli masuk ke pasar penyedia kebutuhan pokok sejak 2018 melalui BlibliMart. Startup yang didukung Grup Djarum ini juga mengakuisisi Ranch Market untuk memperkuat layanan kebutuhan pokok.

Perusahaan masuk ke pasar tersebut karena potensinya besar. "Hampir semua rumah belanja kebutuhan pokok. Sedangkan, sejak pandemi Covid-19, konsumen jadi terakselerasi belanja melalui online," ujarnya.

Bank DBS dalam riset bertajuk Asian Insight Sparx New Economy Sector mengungkapkan, kontribusi pembelian bahan makanan dan kebutuhan pokok dari total nilai transaksi atau GMV e-commerce di Asia Tenggara, naik 4% pada 2015 menjadi 11% pada 2020.

Peningkatan itu sebagian disebabkan kegiatan bekerja dari rumah (WFH) dan perubahan kebiasaan memasak di rumah.

Namun, Brambang dan TaniHub menutup layanan penyedia kebutuhan pokok untuk konsumen akhir.

“Kami informasikan bahwa layanan groceries Brambang akan berhenti pada Jumat (27/5) Pukul 19.00 WIB,” kata Brambang melalui akun Instagram @brambangdotcom, Kamis (26/5). Perusahaan akan memproses pesanan dan keluhan hingga Sabtu (28/5).

Brambang akan beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik. Perusahaan pun membuat akun Instagram baru yakni @brambangelektronik.

“Follow @brambangelektronik untuk informasi penawaran terbaru dan silahkan download aplikasi Brambang terbaru di Google Play Store,” kata perusahaan.

Akun Instagram @brambangdotcom terakhir kali mengunggah konten pada Februari (9/2). Kemudian perusahaan mengumumkan untuk menutup layanan groceries.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, Brambang pun terakhir kali mengirimkan pesan promosi melalui email pada Februari.

Pada Februari, TaniHub juga menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali. Startup pertanian ini juga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan.

Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis. Caranya, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.

“Nantinya, serapan hasil panen petani semakin membesar. Dengan demikian, kami menghentikan juga kegiatan berkaitan dengan Business to Costumer (B2C) atau yang melayani konsumen rumah tangga,” ujar Bhisma kepada Katadata.co.id, pada Februari (26/2).

Oleh karena itu, perusahaan melakukan PHK karyawan. “Terkait dengan penajaman fokus bisnis ini, memang ada pegawai di dalamnya yang terkena dampak,” kata dia.

Namun dia memastikan bahwa seluruh hak karyawan terpenuhi dengan baik. “CEO (Pamitra Wineka) kami mengawal betul proses pemenuhan hak pekerja,” kata Bhisma.

TaniHub Group memiliki layanan TaniHub e-commerce, TaniSupply, dan teknologi finansial pinjaman (fintech lending) TaniFund. Startup pertanian ini mencatatkan peningkatan pendapatan kotor 639% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2020.

Hal itu karena permintaan layanan meningkat selama pandemi corona, khususnya dari konsumen rumah tangga atau B2C.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...