Startup Dinilai Lebih Tangguh Ketimbang Bisnis Tekstil meski Marak PHK
“Fokus dan cermat mencari jalan pada internal masing-masing untuk efisiensi. Jangan sampai terlalu mudah melakukan PHK. PHK bisa menyelesaikan satu masalah, tapi sekaligus membuat masalah baru,” ujar Johnny saat membuka Forum Ekonomi Digital Kominfo V di Jakarta, pekan lalu (1/12).
Ia juga meminta pendiri startup berkolaborasi multipihak agar dapat bertahan. “Memanfaatkan sumber pembiayaan yang ada dengan baik. Kalau tidak, maka akan terjadi capital outflow atau flight capital,” katanya.
Sedangkan Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga menambahkan, secara garis besar dari kacamata industri, PHK massal startup bukan karena penurunan bisnis, melainkan rasionalisasi.
“Hasil studi Google Temasek memproyeksikan startup di Indonesia masih akan tumbuh dan berkembang tahun depan,” tambah dia.
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad menilai, efisiensi merupakan hal biasa yang dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi beban perusahaan. Namun tidak harus melakukan PHK.
Cara lain efisiensi yakni bisa dengan mengurangi biaya pemasaran dan research and development, mengurangi gaji direksi, atau para pendiri tidak menerima kompensasi.
“Langkah PHK dinilai paling murah dan mudah bagi bisnis karena dapat mencari alternatif baru yang lebih murah. Seharusnya bisa dihindari,” ujar Tauhid.