Wilson Cuaca: PHK Startup Bukan Tren, Tapi Karena Ekonomi Buruk

Lenny Septiani
1 Maret 2023, 21:14
phk startup, wilson cuaca,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi startup.

Tren PHK karyawan startup di Indonesia telah berlangsung sejak tahun lalu. Terbaru, startup pendidikan Zenius yang melakukan PHK untuk ketiga kalinya sejak 2022, dan startup jual beli mobil bekas Moladin yang mem-PHK 360 orang karyawannya.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan bahwa PHK bukanlah sebuah tren melainkan penyesuaian terhadap kondisi ekonomi global. “Ekonomi naik turun, sekarang siklusnya lagi berbeda ya terjadi perubahan,” ujarnya di Senayan, Rabu (1/ 3).

Belum lama ini Zenius mem-PHK karyawannya sebanyak 30 orang. Sebelumnya Zenius mem-PHK lebih dari 200 karyawan pada Mei 2022, dan juga pada Agustus 2022 namun tidak diketahui berapa orang.

“PHK dilakukan karena iklim ekonomi saat ini menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi startup di seluruh dunia. Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” kata perusahaan dalam keterangan pers, Selasa (28/2).

“Untuk mencapai tujuan mencapai arus kas positif dan memastikan keberlanjutan bisnis, Zenius harus membuat beberapa keputusan sulit yang secara langsung akan mempengaruhi karyawan,” tambah perusahaan.

Startup pendidikan itu tengah berfokus mengoptimalkan semua aspek bisnis guna meningkatkan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja.

Sesuai hukum dan peraturan di Indonesia, pegawai yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon. Selain itu, meneruskan manfaat asuransi dan menyediakan layanan konseling kesehatan hingga 30 Maret.

“Zenius memahami ini masa yang sulit bagi orang-orang yang terkena dampak, sehingga perusahaan akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan sampai 30 Maret, termasuk untuk anggota keluarga mereka,” ujar perusahaan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...