Alasan Startup Tutup dan PHK Terus Bertambah di Indonesia

Lenny Septiani
7 Maret 2023, 07:00
startup tutup, startup phk
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018

Startup tutup dan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK di Indonesia terus bertambah. Yang terbaru yakni RateS dan Zenius.

Peneliti Institute for Development of Economic Studies (Indef) Nailul Huda mengatakan, salah satu faktor berlanjutnya startup tutup atau PHK yakni kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang sangat agresif dalam setahun terakhir.

“Kenaikan suku bunga itu membuat investasi menurun, salah satunya ke sektor digital,” kata Nailul kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (3/3).

Terlebih lagi, porsi investor asing dalam investasi digital secara nasional 80%. Alhasil, kenaikan suku bunga acuan AS sangat berpengaruh terhadap investasi ke startup Indonesia.

“Mereka (startup) harus bertahan dengan melakukan efisiensi, salah satunya melalui PHK,” ujar Nailul. “Belum lagi bank sentral AS the Fed nampaknya enggan menghentikan kenaikan suku bunga acuan.”

Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro pun menilai, PHK karyawan menjadi salah satu pilihan bagi startup untuk bertahan. “Startup harus melakukan efisiensi,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (3/3).

Menurutnya, kebijakan PHK diambil bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti:

  • Ekonomi makro
  • Kurang bisa manage cash flow
  • Kalah bersaing

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menyampaikan, faktor makro ekonomi memang berpengaruh terhadap sentimen investasi di startup, terutama yang masih di level growth stage.

“Hal ini membuat para startup harus memberikan prioritas kepada ‘core business’, sehingga layanan atau produk yang masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki kepastian sebagai kontributor yang besar harus di ‘streamlined’,” kata Edward kepada Katadata.co.id, Jumat (3/3).

Dengan begitu, startup dapat menghemat pengeluaran dan runway lebih lama sambil menunggu sentimen ekonomi dan investasi yang lebih baik. Dalam konteks startup, runway mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan.

Ia mengatakan PHK sudah terjadi sejak tahun lalu, “seharusnya (tahun ini) makin sedikit,” katanya.

Menurutnya, startup di Indonesia masih menarik karena pangsa pasarnya besar dan terus meningkat. Selain itu, masih banyak sektor yang belum dijamah oleh perusahaan rintisan.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...