Konglomerat, Bank, BUMN Lebih Minat Suntik Startup E-commerce, Fintech

Lenny Septiani
3 Oktober 2023, 11:35
startup, bumn, bank, konglomerat
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.

Industri Corporate Venture Capital (CVC) seperti buatan konglomerat, BUMN, dan bank di Indonesia tercatat lebih sering menyuntik startup e-commerce, logistik, dan teknologi finansial alias fintech, menurut laporan MDI Ventures.

CVC merupakan perusahaan besar yang berinvestasi pada startup. Sementara MDI Ventures ialah modal ventura di bawah Telkom.

“Salah satu tren utama yang kami lihat dari perusahaan CVC terbesar di pasar yakni fokus mereka pada kebutuhan konsumen digital seperti e-commerce dan logistik,” demikian dikutip dari laporan bertajuk ‘How Large Enterprise Can Enter CVC’ yang diterbitkan pada Jumat (29/9).

Laporan tersebut juga menyebutkan, fintech juga menjadi salah satu bidang yang paling diminati oleh investor teknologi global. “Ketiga sektor startup ini saling terkait satu sama lain dalam industri digital,” demikian dikutip.

“Banyak CVC memilih untuk membantu startup konsumer lokal tumbuh dan mendukung bisnis inti mereka, seperti dukungan distribusi atau ekosistem keuangan,” demikian dikutip.

Namun sebagian besar CVC menyasar sektor agnostik atau apapun, dan pada tahapa apapun. Startup yang disuntik seperti e-commerce, solusi business to business (B2B), fintech pembayaran, dan fintech investasi.

Beberapa perusahaan CVC utama di Indonesia di antaranya:

  1. Djarum : GDP Venture (2010)
    Portofolio : Blibli.com, GOTO, Tiket.com
  2. Sinar Mas : SMDV (2014)
    Portofolio : Bukalapak, Omise, Warung Pintar
  3. Telkom Indonesia : MDI Ventures (2015)
    Portofolio : Kredivo, Run System, Privy
  4. Bank Mandiri : Mandiri Capital Indonesia (2016)
    Portofolio : Bukalapak, GOTO, Investree
  5. BCA : Central Capital Ventura (2017)
    Portofolio : Airwallex, Railsbank, Sinbad
  6. Telkomsel : Telkomsel Mitra Inovasi (2019)
    Portofolio : halodoc, Privy, Kredivo

BUMN tercatat menjadi pemain besar dalam lanskap modal ventura di Indonesia. Perusahaan yang berafiliasi dengan pemerintah, diaudit dengan lebih cermat dan memiliki saluran untuk mendistribusikan produk perusahaan portofolio untuk kepentingan publik.

Lewat kerja sama dengan startup, BUMN akan mendapatkan banyak manfaat bagi pertahanan bisnis di era disrupsi teknologi. Selain itu, dapat mempercepat upaya transformasi digital BUMN.

Contoh keuntungan investasi startup yang dilakukan oleh BUMN:

MDI Ventures di bawah Telkom memimpin pendanaan kepada startup layanan tanda tangan dan identitas digital yang berbasis di Jakarta, Privy mengumpulkan US$ 5 juta dalam putaran Seri A.

Teknologi Privy diadopsi dan diintegrasikan ke seluruh grup bisnis Telkom. Hal ini membuat proses grup secara keseluruhan menjadi lebih cepat, efisien, dan aman.

Portofolio MDI Ventures lainnya yakni Zenlayer bermitra dengan Telin untuk menyediakan layanan transit IP dan kolokasi tingkat atas

Jaringan global Zenlayer dan keahlian Telin dalam infrastruktur telekomunikasi memberikan solusi konektivitas yang ditingkatkan untuk bisnis di seluruh dunia. Sejak 2017, Zenlayer dan Telin berkolaborasi dengan edge data center dan layanan jaringan cloud.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...