Respons Gojek, Grab, Maxim soal Tuntutan Ribuan Ojol yang Demo

Desy Setyowati
29 Agustus 2024, 19:23
Ojek online, ojol, gojek, grab, maxim
Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Demo pengemudi ojol di Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2024
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Lebih dari 2.000 pengemudi ojek online alias ojol terpantau berdemo di depan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo pada Kamis (29/8) siang hingga menjelang malam. Bagaimana respons Gojek, Grab, dan Maxim?

Public Relation Specialist Maxim Yuan Ifdal Khoir menyampaikan, aksi tersebut tidak berpengaruh pada penggunaan layanan di aplikasi Maxim. Maxim tetap bekerja secara normal," kata Yuan kepada Katadata.co.id, Kamis(29/8). 

Terkait aksi penonaktifan aplikasi alias off bid yang dilakukan mitra pengemudi, Maxim mengimbau mitra pengemudi tetap melayani kebutuhan pengguna. 

"Maxim terbuka untuk menjawab pertanyaan, pendapat, kritik serta aspirasi dari mitra pengemudi melalui komunikasi yang sesuai prosedur. Kami mengajak mitra pengemudi untuk menyelesaikan segala permasalahan sesuai dengan aturan yang berlaku,serta tidak terprovokasi dalam aksi unjuk rasa," ujar dia. 

Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyampaikan, besaran tarif layanan antar makanan dan barang di platform sudah dihitung secara saksama sesuai ketentuan Pasal 3 Permenkominfo Nomor 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial.

Tarif pengantaran juga dirancang untuk menjaga pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol, serta kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.

"Kami menjamin bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan mitra pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen," ujar Tirza dalam keterangan pers kepada Katadata.co.id, Rabu (28/8). 

Biaya promosi yang diberikan oleh aplikator kepada konsumen berasal dari pemasukan perusahaan. "Biaya promosi didesain untuk meningkatkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat memengaruhi pendapatan para mitra pengemudi secara positif," kata dia.

Sementara itu, Head of Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina menyampaikan bahwa perusahaan selalu terbuka terhadap aspirasi mitra pengemudi ojek online alias ojol aktif Gojek.

"Juga senantiasa mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib. Selama ini, mitra driver taksi dan ojek online alias ojol aktif Gojek menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki," kata Rosel dalam keterangan pers kepada Katadata.co.id, Rabu (28/8).

Berikut daftar tuntutan pengemudi ojol dalam demo besok di depan kantor Kominfo, sebagai berikut:

  • Revisi dan penambahan pasal Permenkominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang formula tarif layanan pos komersil untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia
  • Kominfo wajib mengevaluasi dan mengawasi segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia
  • Hapus Program Layanan Tarif Hemat untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan rasa ketidakadilan terhadap mitra driver ojek online dan kurir online
  • Penyeragaman Tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator
  • Tolak Promosi Aplikator yang dibebankan kepada pendapatan mitra driver
  • Melegalkan ojek online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama alias SKB beberapa Kementerian terkait yang membawahi ojol sebagai angkutan sewa khusus

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...