Indonesia Dinilai Belum Siap Adopsi 5G karena Dua Alasan

Fahmi Ahmad Burhan
15 Desember 2020, 21:39
Indonesia Dinilai Belum Siap Adopsi 5G karena Dua Alasan
ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Seorang insinyur berdiri di bawah stasiun pangkalan antena 5G dalam sistem uji lapangan SG178 Huawei yang hampir membentuk bola di Pusat Manufaktur Songshan Lake di Dongguan, provinsi Guangdong, Tiongkok, Kamis (30/5/2019).

Akan tetapi, fiberisasi membutuhkan investasi yang besar. Oleh karena itu, perusahaan telekomunikasi didorong menggunakan skema berbagai infrastruktur, sebagaimana diatur dalam Undang-undang atau UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Nonot pun mendorong Kominfo untuk segera menerbitkan aturan teknis, khususnya yang terkait berbagi infrastruktur. Ini supaya operator seluler bisa dengan cepat menyusun standar operasional prosedur (SOP).

Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini juga mengatakan, tantangan adopsi 5G pada tahun depan yakni belum tersedianya spektrum. "Sepertinya belum bisa menerapkan 5G pada 2021,” ujarnya.

Meski begitu, perusahaan sudah menyiapkan infrastruktur pendukung sejak 2018. "Dalam dua tahun terakhir, kami gencar gelar fiber optik untuk persiapan 5G. Kalau mendadak akan keteteran," ujarnya.

Sedangkan Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah pernah mengatakan, ada persoalan lain yang dihadapi oleh operator dalam melakukan fiberisasi, yakni perizinan di daerah. Ia berharap, ada keseragaman dan penetapan retribusi yang terjangkau supaya perusahaan telekomunikasi bisa mempercepat fiberisasi BTS.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...