Huawei Merasa Jadi Seperti Startup karena Diblokir AS

Desy Setyowati
2 September 2021, 13:40
Huawei, startup, cina
123RF.com
Logo Huawei

Ia mengklaim bahwa Huawei telah mengatasi banyak tantangan selama lebih dari 30 tahun terakhir. Namun kali ini, tantangan yang dihadapi bukanlah hasil dari beberapa masalah internal.

“Sebaliknya, itu adalah tekanan eksternal. Faktanya, tantangan ini menghidupkan kembali semangat lebih dari 190 ribu karyawan kami,” ujarnya.

Mengambil hikmah dari hambatan tersebut, Huawei berfokus mendiversifikasi dan menemukan sumber pendapatan baru. Ini karena perusahaan menggencarkan riset dan pengembangan alias research and development (R&D).

“Investasi R&D kami tahun ini akan tetap sekitar US$ 20 miliar. Menurut laporan di Eropa, Huawei masuk daftar perusahaan dengan R&D teratas selama 10 tahun berturut-turut. Kami juga mendapat peringkat di antara perusahaan teratas dalam hal paten aplikasi,” kata dia.

Huawei merambah bisnis kendaraan listrik, dan disebut-sebut meluncurkan mobil listrik seharga 300 ribu yuan atau Rp 663,6 juta pada Maret. Raksasa teknologi asal Cina ini juga merambah bisnis peternakan babi, komputasi awan (cloud), dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Akan tetapi, Huawei masih menghadapi tantangan kelangkaan cip (chipset). Utamanya, karena raksasa teknologi ini tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS untuk mendapatkan komponen.

“Saat ini kami tidak memiliki solusi untuk pembatasan cip canggih, sehingga pendapatan dari bisnis ini menurun. Kemungkinannya, perusahaan di Cina, Eropa, atau tempat lain akan mengatasi hambatan untuk cip canggih. Pada saat itu, Huawei mungkin akan kembali ke bisnis smartphone,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...