Ada Metaverse, Jokowi Sebut Dakwah dan Mengaji Bisa di Dunia Virtual
Perusahaan seperti Facebook, Apple hingga Microsoft mulai merambah metaverse. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, teknologi memungkinkan kegiatan mengaji hingga berdakwah dilakukan di dunia virtual.
"Nanti semuanya, dakwah hingga pengajian (dilakukan) virtual. Betul-betul kita bertemu seperti ini (virtual), bukan seperti sekarang yang masih video conference," kata Jokowi dalam Pembukaan Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
Ia bercerita soal pertemuannya dengan CEO Meta Mark Zuckerberg pada 2016. Meta merupakan induk Facebook dan Instagram, yang berganti nama pada Oktober lalu.
Saat itu, Zuckerberg mengajak Jokowi bermain tenis meja atau pingpong menggunakan perangkat virtual reality (VR) Oculus di kantor Facebook di Menlo Park, California, Amerika Serikat (AS).
Permainan itu tidak memerlukan meja maupun bola pingpong, karena menggunakan teknologi VR. "Tapi sama seperti bermain pingpong 100%. Tak tok tak tok. Keringetan juga," kata Jokowi.
Ia bercerita, Zuckerberg memberi tahu dirinya bahwa teknologi metaverse akan berkembang ke depan. Metaverse akan melahirkan restoran, kantor, wisata hingga mal virtual.
Seluruh aktivitas diperkirakan terselenggara secara virtual. Oleh karena itu, metaverse diperkirakan membawa perubahan.
"Saya tidak tahu apakah karena pandemi corona, (perubahan ke digital) dipercepat lima atau sepuluh tahun, tapi pasti datang," ujar dia.
Ia pun meminta berbagai pihak untuk berhati-hati dalam menghadapi perkembangan teknologi tersebut. Jokowi meminta NU mempersiapkan perubahan peradaban dunia.
"Memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar ada kemaslahatan bagi masyarakat dunia, khususnya negara kita," kata Jokowi.
Pada 15 Desember, Jokowi juga mengatakanbahwa sejumlah raksasa teknologi global berlomba-lomba membangun metaverse. Beberapa di antaranya Facebook, Epic Games, Roblox hingga Microsoft.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga menyampaikan, dengan masifnya pengembangan metaverse oleh sejumlah raksasa teknologi, Indonesia pun mau tidak mau akan menghadapi transformasi digital ini. “Dunia baru yang berbeda dibandingkan hari ini,” kata Erick.
Erick menjelaskan, dirinya berdiskusi dengan salah satu menteri muda dan mantan menteri mengenai metaverse. Salah satu tanda kehadiran dunia virtual yakni penggunaan blockhain dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).