Perkuat Bisnis Dunia Virtual Metaverse, Apple ‘Bajak’ Pegawai Facebook
Apple dikabarkan merekrut pimpinan tim komunikasi induk Facebook, Meta untuk produk augmented reality (AR) Andrea Schubert. Produsen iPhone ini berencana mengembangkan produk virtual reality (VR) dan AR untuk bersaing di bisnis dunia virtual atau metaverse.
Perekrutan tersebut terungkap dalam laporan buletin Power On dari Bloomberg. Apple merekrut Schubert yang sebelumnya bekerja untuk induk Facebook selama hampir enam tahun.
Pada saat yang sama, perusahaan itu tengah membangun tim baru yang berfokus menangani peluncuran dan pemasaran perangkat keras (hardware) berupa headset AR/VR.
"Dugaan sementara, yang menjadi bagian dari tim ini adalah Andrea Schubert," demikian dikutip dari Business Insider, Senin (27/12).
Apple sedang mengerjakan headset AR dan VR yang tidak diumumkan kapan akan meluncur. Desas-desus terbaru, raksasa teknologi ini bakal menyematkan beberapa modul penginderaan tiga dimensi atau 3D yang sensitif untuk menawarkan pelacakan tangan inovatif pada gadget tersebut.
Headset AR/VR milik Apple itu juga akan mirip dengan produk milik Meta, Oculus Quest. Beberapa prototipe yang sedang diuji termasuk kamera eksternal bisa mengaktifkan beberapa fitur AR.
Sensor cahaya terstruktur juga dapat mendeteksi objek di tangan. Ini seperti pemindaian wajah yang mampu mengetahui ekspresi muka untuk menghasilkan Animoji.
Headset AR/VR dari Apple akan berfokus pada game, konsumsi media, dan komunikasi. Gawai ini memiliki dua prosesor. Satu berada di tingkat daya komputasi yang sama dengan M1. Sedangkan yang lainnya merupakan cip kelas bawah untuk menangani input dari sensor berbeda.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu juga akan menempatkan enam hingga delapan modul optik secara bersamaan. Ini untuk menyediakan layanan AR video tembus pandang yang berkelanjutan.
Headset juga bakal memiliki dua microdisplay 4K OLED dari Sony.
Analis Apple Ming-Chi Kuo memperkirakan, headset AR/VR itu meluncur tahun depan. Menurutnya, masuknya Apple ke bisnis perangkat AR dan VR membuat konsensus pasar berubah.
"Apple akan membawa gelombang revolusi antarmuka pengguna berikutnya," kata Ming-Chi Kuo dikutip dari Business Insider, pada November (1/11).
Apple gencar mengembangkan perangkat AR dan VR karena potensinya besar. Berdasarkan data Statista, pasar AR, VR, dan Mixed Reality (MR) global diperkirakan US$ 30,7 miliar atau Rp 427 triliun tahun ini. Angkanya akan terus meningkat hingga US$ 300 miliar atau Rp 4.277 triliun pada 2024.
Upaya Apple juga seiring dengan semakin gencarnya perusahaan teknologi global menyasar metaverse. Facebook Inc. bahkan berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., karena ingin perusahaan metaverse.
Induk Instagram tersebut akan membangun dunia virtual menggunakan beragam perangkat berbasis AR dan VR.
“Metaverse adalah perbatasan berikutnya,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg saat presentasi di konferensi Connect Facebook yang diadakan secara virtual, dikutip dari Bloomberg, pada Oktober (29/10).
Zuckerberg menargetkan Facebook berubah menjadi perusahaan metaverse dalam lima tahun. "Kami pada dasarnya bergerak dari Facebook sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan 'metaverse' pertama,” katanya.
Salah satu aplikasi metaverse yang akan dikembangkan oleh Facebook yakni konser 3D atau tiga dimensi.
“Anda merasa hadir dengan orang lain, seolah-olah berada di tempat lain. Memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat dilakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari atau berbagai jenis olahraga,” ujar Zuckerberg.
Induk Facebook juga sedang mengerjakan platform ‘kantor tanpa batas’ melalui VR. “Alih-alih panggilan telepon, Anda akan dapat duduk sebagai hologram di sofa saya, atau sebaliknya,” kata dia.