Riset: Gen Z Cari Informasi di TikTok bukan Google
Morning Consult mencatat, perusahaan media raksasa tampaknya memiliki posisi yang baik untuk menegosiasikan insentif dari pendistribusian berita di TikTok. Sedangkan pemerintah di beberapa negara, seperti Australia dan Indonesia tengah memaksa Google hingga Facebook membayar penerbit atas pendistribusian berita.
The Information pun melaporkan, TikTok mengkaji untuk menarik audiens yang lebih tua ke aplikasi di tengah penurunan pengguna bulanan baru-baru ini.
Data Morning Consult menunjukkan bahwa gen Z (34%) mau membayar berita. Sedangkan generasi milenial (35%) akan membatalkan langganan berita online dalam waktu tiga bulan.
Rinciannya sebagai berikut:
Namun diasumsikan bahwa Gen Z menghindari media lama demi berita yang tersedia secara gratis. Sebab, sebagian dari mereka baru memulai karier dan menghasilkan uang.
“Tetapi penerbit berita bisa bertindak cepat untuk membuktikan nilai dari berita mereka kepada pembaca yang lebih muda,” demikian dikutip dari laporan.
Untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan yang berasal dari Gen Z, penerbit dapat memperkuat vertikal budaya pop. “Secara khusus, topik berita yang diminati oleh Gen Z pada Februari yakni musik, TV dan film, dan makanan,” demikian dikutip.