Mengenal Ransomware LockBit, Peretas yang Klaim Curi Data BSI

Tia Dwitiani Komalasari
13 Mei 2023, 13:00
Ilustrasi hacker/penipu
123rf/maksim shmeljov

Peneliti keamanan telah menemukan jenis dan bukti baru bahwa kelompok yang bertanggung jawab atas LockBit 3.0 memperluas kapasitas infeksi malware.

Sementara varian terbaru LockBit 3.0, sebelumnya telah menargetkan server Windows, Linux, dan VMware ESXi, dugaan versi baru dari enkripsi LockBit telah diidentifikasi yang juga dapat mempengaruhi macOS, ARM, FreeBSD, MIPS, dan CPU SPARC.

Mengingat volume serangan grup yang sudah cukup besar, kemungkinan mereka akan terus meningkatkan jumlah perangkat target, yang dapat segera menyebabkan kerugian serangan LockBit yang signifikan.

LockBit 3.0 menginfeksi sistem target jika tidak ada dalam daftar bahasa tertentu. Meskipun kelompok ransomware mengklaim tidak terlibat dalam politik, tampaknya banyak dari targetnya adalah NATO dan negara-negara sekutu.

Menurut data SOCRadar, sekitar setengah dari serangan dengan varian LockBit 3.0 memengaruhi perusahaan AS. Sementara secara sektoral, target utamanya adalah manufaktur, kesehatan dan pendidikan.

Sepanjang tahun 2021 ada 5.212 kasus kebocoran data yang tercatat di seluruh dunia. Hal ini diungkapkan Verizon, perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat, dalam laporan risetnya yang bertajuk 2022 Data Breach Investigations Report (DBIR).

Menurut laporan tersebut, sektor yang paling sering mengalami kebocoran data (data breach) sepanjang 2021 adalah sektor keuangan, yakni 690 kasus. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...