Eks Ahli IT Google Diduga Mencuri Teknologi AI untuk Perusahaan Cina

Desy Setyowati
7 Maret 2024, 07:16
Google, ai, cina,
Pexels.com
Google

File yang dicuri terkait dengan infrastruktur perangkat keras dan platform perangkat lunak yang memungkinkan pusat data superkomputer Google melatih model AI besar melalui mesin pembelajaran alias machine learning.

Pada Juni 2022, Ding didekati oleh kepala eksekutif perusahaan teknologi tahap awal yang berbasis di Cina yakni Beijing Rongshu Lianzhi Technology Co (Rongshu). “Ia ditawari posisi chief technology officer dengan gaji bulanan US$ 14.800,” demikian isi dakwaan.

Beberapa waktu sebelum Mei 2023, Ding mendirikan perusahaan sendiri yang berbasis di Cina yakni Shanghai Zhisuan Technology Co (Zhisuan). Ia menjabat sebagai CEO.

“Ding tidak pernah memberitahu Google tentang afiliasinya dengan Rongshu atau Zhisuan,” menurut dakwaan.

Setelah Ding mengundurkan diri dari Google pada Desember 2023, perusahaan yang berbasis di Mountain View, California menelusuri riwayat aktivitas jaringannya dan menemukan unggahan tidak sah pada Mei 2022 hingga Mei 2023.

“Setelah penyelidikan, kami menemukan bahwa karyawan ini mencuri banyak dokumen. Kami segera menyerahkan kasus ini ke penegak hukum,” kata juru bicara Google Jose Castaneda.

“Kami memiliki perlindungan yang ketat untuk mencegah pencurian informasi komersial rahasia dan rahasia dagang kami,” kata Castaneda. “Kami berterima kasih kepada FBI karena membantu melindungi informasi kami dan akan terus bekerja sama secara erat dengan mereka.”

Ding menghadapi hukuman maksimal 10 tahun penjara jika terbukti bersalah dan denda hingga US$ 250.000 untuk setiap dakwaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...