Apple Hapus 47 Ribu Aplikasi Gim dari Apps Store Tiongkok
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple Inc. menghapus 47 ribu aplikasi gim dari App Store Tiongkok. Hal itu dikarenakan pemerintah Tiongkok mulai menutup celah yang dipakai oleh Apple selama beberapa tahun ke belakangan.
Celah yang dimaksud yakni terkait kebijakan Apple yang mengizinkan aplikasi beredar di App Store meski masih menunggu izin dari pemerintah Tiongkok. Sehingga, untuk menghindari permasalahan akibat dari ribuan aplikasi tersebut, Apple memilih untuk menghapusnya seperti yang dikutip dari The Verge, Rabu (19/8),
Apple disebut sangat bergantung pada celah ini. Sebab, toko aplikasi asing di Tiongkok biasanya diwajibkan menggandeng perusahaan lokal untuk bekerja sama. Sedangkan Apple justru mengoperasikan App Store secara mandiri.
Apple juga disebut enggan memberikan akses kode sumber App Store miliknya kepada pemerintah Tiongkok.
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Apple mendapat tekanan untuk mengubah layanannya di Negeri Panda. Pada April 2016 lalu, perusahaan dipaksa menutup layanan iBookstore dan iTunes Movies di negara tersebut, selang enam bulan setelah layanan tersebut dirilis.
Tak hanya Tiongkok, tekanan serupa kerap dilakukan AS kepada perusahaan teknologi Negeri Panda. Presiden AS Donald Trump sebelumnya diketahui menandatangani perintah eksekutif yang melarang perusahaan bekerja sama dengan TikTok dan WeChat.
TikTok akan diblokir dari toko aplikasi AS termasuk App Store dan Play Store, serta pengiklan. Alhasil. perusahaan yang memasang iklan di platform TikTok dianggap melakukan tindakan ilegal.
Selain itu, Departemen Perdagangan AS masih akan mengkaji selama 45 hari mengenai layanan apa saja yang ilegal untuk TikTok dan WeChat.
“Transaksi yang dilarang dapat mencakup, misalnya, perjanjian untuk membuat aplikasi TikTok tersedia di toko aplikasi, membeli iklan, dan menerima persyaratan layanan untuk mengunduh aplikasi TikTok ke perangkat pengguna,” demikian tertulis dari dokumen yang dimiliki Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Rabu (12/8).