Perlu Peta Jalan di RI untuk Tarik Investasi Ekonomi Sirkular US$ 20 T

Image title
Oleh Tri Kurnia Yunianto - Ekarina
27 Agustus 2020, 19:10
Raih Investasi Sirkular Ekonomi US$ 20 T, RI Diminta Buat Peta Jalan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Diskusi virtual bertajuk The Circular Economy: An Opportunity. Indonesia berpotensi meraih investasi di ekonomi sirkular US$ 20 triliun .

"Saya melihat untuk membangun mindset ini perlu tiga aspek penting. Pertama diperlukan komitmen political will. Kedua, regulasi bisa mensupport seperti peraturan daerah ( Perda) yang relate," katanya.

Ketiga, pemerintah ataupun seluruh stake holder harus bisa bersama-sama terlibat dalam ekonomi sirkular dan tak boleh ada yang tertinggal. Baik industri besar, maupun sekelas UMKM harus bisa mengimplementasikan kebijakan. 

Belajar dari Negara Lain

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia 2016-2020, R.Bagas Hapsoro mengatakan, Indonesia bisa belajar mengenai sirkular ekonomi dari negara lain. Pelajaran bisnis yang berkaitan dengan isu lingkungan yang bisa ditiru salah satunya dari Swedia.

Dia pun mencontohkan bisnis peretail perabot rumah tangga IKEA. Semua  produk yang dihasilkan perusahaan ini menurutnya bisa dimanfaatkan ulang, bahkan ketika produk ini nantinya tak lagi terpakai. Produk ini pun menurutnya cukup bersaing dengan harga jual yang relatif terjangkau. 

Atau perusahaan kendaraan Scania, yang mana produknya mulai dilengkapi perangkat membantu pemadaman hutan lantaran truk mereka telah terpasang kabel program memonitor atau mendeteksi asap.

Researcher, KTH Royal Institute of Technology, Maryna Henrysson menambahkan, implementasi akademis untuk ekonomi sirkuler Swedia mendukung inovasi di sektor industri, dengan melibatkan industri dan pengembangan penelitian.

"Mendidik insinyur generasi baru atau potensi bisnis. Kesadaran akan nilai masyarakat akan mendorong pembangunan berkelanjutan sirkular ekonomi," katanya. 

Dia pun menekankan, penerapan sirkular ekonomi bisa dimulai saat ini dengan melihat peluang potensial dan risikonya.

"Lihatlah komitmen politik pemerintah. Perlu beberapa proses negosiasi dengan semua pemangku kepentingan," ujarnya.

Kesadaran masyarakat di Indonesia untuk mendaur ulang sampah tergolong rendah. Berdasarkan Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hanya 1,2% rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya.

Sekitar 66,8% rumah tangga menangani sampah dengan cara dibakar. Padahal, asap yang ditimbulkan dari hasil pembakaran bisa menimbulkan polusi udara dan mengganggu kesehatan. Detail mengenai pengelolaan sampah di Indonesia, bisa dilihat dalam databoks berikut:

Penyumbang Bahan:  Agatha Lintang (Magang)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...