Bank BUMN Dituding Ikut Andil Rusak Lingkungan Indonesia

Image title
2 September 2020, 19:06
perbankan, bumn, lingkungan, kelapa sawit
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Foto aerial pascakebakaran hutan dan lahan di kawasan Kereng Bangkirai, Taman Nasional Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (1/10/2019).

Organisasi Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia menuding bank BUMN turut andil merusak lingkungan dengan mendanai perusahaan sawit yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Direktur Eksekutif TuK Indonesia Edi Sutrisno menyebutkan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan beberapa bank luar negeri lainnya masih mendukung perusahaan sawit.

"Kami yakin korporasi tidak akan bekerja kalau mereka tidak punya pendanaan. Pemerintah kita sudah menegaskan dalam regulasi seluruh perusahaan harus tranparan," ujar Edi dalam webinar Bank Negara Pendana Karhutla Indonesia, Rabu (2/9).

Edi menyebut lembaganya telah mengingatkan bank-bank tersebut. Namun peringatan tersebut tak diindahkan dengan terus memberikan sokongan dana kepada perusahaan sawit.

 Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Hariadi Kartodihardjo juga menilai kebakaran hutan di Indonesia memang tidak bisa lepas dari faktor pembiayaan kepada perusahaan. Sumber pembiayaan dinilai memiliki faktor keterlibatan dan pengaruh yang cukup besar. Meski demikian, hal itu dapat dicegah asalkan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13/2018 berjalan baik.

Selain itu, ia juga menantikan implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017 tentang penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan. Melalui aturan itu telah diatur bagaimana rencana aksi untuk bisa dikendalikan berdasarkan kriteria kerusakan lingkungan.

"Gampangnya tidak bisa perusahaan hanya sekedar mengembalikan uangnya beres, uang itu harus digunakan dengan baik tanpa harus merusak lingkungan masyarakat," ujarnya.

Dua bank BUMN yakni BRI dan BNI membantah tudingan sebagai pendukung perusahaan perusak lingkungan. Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI) Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI merupakan salah satu bank yang mendukung keberlanjutan. BRI mengimplementasikan prinsip keuangan berkelanjutan dengan pengakuan dari dua lembaga pemeringkat internasional, yaitu MSCI ESG Ratings dan Dow Jones Sustainability Index (DJSI).

BRI juga menjadi bank pertama di Indonesia yang menerbitkan sustainability bond  pada 2019. Sustainability bond yang diterbitkan mampu memenuhi ASEAN Sustainability Bond Standards 2018, Sustainability Bond Guidelines, Social Bond Principles, dan Green Bond Principles.

Sedangkan Corporate Communication BNI Meiliana menyatakan selama ini perusahaannya memberikan syarat kepada calon debitur agar memenuhi peraturan perundangan yang terkait dengan lingkungan hidup. BNI berkomitmen untuk tidak memberikan pembiayaan bagi pelaku usaha yang tidak menerapkan proses bisnis yang berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) serta sektor-sektor yang dilarang oleh pemerintah.

Persyaratan tersebut di antaranya dokumen AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup), PROPER (Program Penilaian Peringkat Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) atau UJL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan / Upaya Pemantauan Lingkungan) dari instansi yang berwenang.

"Komitmen tersebut diwujudkan oleh BNI dengan adanya exclusionary principles untuk tidak membiayai debitur kelapa sawit dengan rating PROPER Hitam dan Merah," ujar Meiliana.

Khusus pembiayaan kelapa sawit, BNI mensyaratkan Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bila perusahaan sawit berorientasi ekspor. Hingga saat ini Bank Mandiri belum memberikan tanggapannya.


Revisi: Artikel ini mengalami perubahan pada Kamis 3 September 2020 pukul 21.00 WIB dengan menambahkan konfirmasi dari pihak terkait.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...