440 Spesies di Kawasan IKN Terancam Punah

Rena Laila Wuri
27 Maret 2024, 12:57
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan nilai investasi di IKN telah mencapai Rp45 triliun dari dalam negeri.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan nilai investasi di IKN telah mencapai Rp45 triliun dari dalam negeri.
Button AI Summarize

Sebanyak 440 spesies di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Spesies-spesies tersebut dalam kondisi rentan dan terancam punah dan membutuhkan upaya konservasi.

Oleh karena itu Otorita IKN meluncurkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) IKN, di Jakarta, Selasa (26/3). Master plan dalam dokumen ini sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan 65 persen merupakan area hijau.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri mengatakan dalam penyelematan 440 spesies ini ada beberapa upaya yang akan dilakukan pihaknya. Upaya tersebut misalnya melindungi dan merehabilitasi habitat tumbuhan atau satwa yang terancam punah.

“Itu tidak bisa ditawar lagi. Kedua, meminta semua warga memahami ini adalah spesies-spesies yang terancam punah dan dilindungi,” kata Myrna dalam Soft Launch Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Ibu Kota Nusantara yang dipantau secara daring, Rabu (27/3).

Kemudian, yang ketiga dalam tanda petik melakukan upaya-upaya rekayasa agar habitat-habitat tadi bisa terkoneksi. Hal ini karena ada beberapa lokasi itu habitatnya terpotong. Menurutnya, itu harus dilakukan upaya agar koridor itu kembali tersambung.

3.889 Spesies Ada di Kawasan IKN

IKN merupakan salah satu hotspot keanekaragaman hayati di Indonesia dengan tingkat endemisitas tinggi. Data menujukkan bahwa terdapat 3.889 spesies dalam radius 50 kilometer dari IKN. 

Dari jumlah tersebut, di antaranya 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, dan 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi). Kemudian 1.369 spesies ikan, 735 spesies tumbuhan, lebih dari 3.000 spesies serangga, dan 5 spesies arakhnida.

Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah IKN maka akan mendedikasikan 65% wilayah Nusantara atau sekitar 177.000 hektare untuk kawasan lindung. Hal itu merupakan bagian dari upaya OIKN untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di ibu kota negara baru tersebut.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengatakan, kawasan lindung tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian. Kawasan seluas 40.000 hektare akan menjadi hutan sekunder, 2000 hektare untuk hutan bakau, dan 55.000 hektare untuk hutan tanaman industri atau monokultur.

“Selain itu, ada 80.000 hektare lahan yang dialokasikan untuk pertanian, pertambangan, dan perkebunan kelapa sawit,” kata Pungky, Selasa (26/3).

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...