Karhutla Bayangi Rencana Prabowo Perluas Lahan Sawit Lewat Deforestasi

Image title
9 Januari 2025, 14:13
Foto udara api membakar lahan di Desa Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin (2/9/2024). Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (23/8/2024) dan telah menjalar ke tiga desa meliputi Rantau Panjang, Rondang, dan Londrang dengan menghanguskan 1.000 hektare le
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.
Foto udara api membakar lahan di Desa Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin (2/9/2024). Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (23/8/2024) dan telah menjalar ke tiga desa meliputi Rantau Panjang, Rondang, dan Londrang dengan menghanguskan 1.000 hektare lebih lahan tersebut telah memasuki hari kesepuluh, sementara upaya pemadaman dari udara dan darat oleh Manggala Agni, BPBD Muaro Jambi, TNI, dan Masyarakat Peduli Api masih terus dilakukan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rencana Presiden Prabowo Subianto memperluas lahan sawit dengan merambah hutan dinilai tidak sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon.

CEO Think Policy, Andhyta Firselly Utami, mengatakan rencana tersebut akan menimbulkan beberapa masalah seperti deforestasi dan juga potensi terjadinya kebakaran hutan (karhutla) akibat pembukaan lahan.

"Potensi dampaknya tentu saja kalau dari deforestasi adalah emisi yang meningkat di tengah indonesia yang telah memiliki komitmen untuk menurunkan emisi," ujar Andhyta saat dikonfirmasi Katadata, Kamis (9/1).

Dampak lainya adalah meningkatnya potensi kebakaran hutan. Pasalnya, pembersihan lahan untuk penanaman perkebunan apapun itu tanpa komitmen menjaga ekologis berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.

Ia mengatakan, jika hal tersebut terjadi maka pembukaan lahan akan menghasilkan emisi yang sangat tinggi dan menghentikan aktivitas ekonomi dan menimbulkan dampak negatif lainya.

"Perlu ada kontekstualisasi kita harus melihat ada situs sejauh apa potensi dampaknya," ujarnya.

Ia melanjutkan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Indonesia, pembukaan lahan hutan harusnya menjadi pilihan terakhir setelah beberapa program atau upaya lainya telah dilaksanakan.

Upaya pertama yang harusnya dilakukan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit salah satunya adalah memaksimalkan produktivitas dari lahan perkebunan yang sudah ada. Pasalnya, produktivitas sawit di indonesia relatif rendah jika dibandingkan dengan malaysia.

Dengan begitu, masih ada ruang yaitu efisiensi membuat Indonesia memproduksi lebih banyak sawit termasuk cara pengelolaan, pupuk dan beberapa cara lainya.

"Sebenarnya ada banyak cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit, kan tujuanya itu. Yang tidak serta merta dengan memperluas lahan perkebunan, bahkan opsi lebih awal adalah apakah ada peningkatan produktivitas dari lahan perkebunan yang sudah ada," ujarnya.

Andhyta mengatakan, cara kedua jika ingin memperluas perkebunan kelapa sawit terdapat banyak pilihan selain merambah hutan. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan yang sudah terdegradasi.

"Alih-alih merambah hutan kita bisa lihat dulu lahan-lahan tidur yang selama ini tidak terpakai, tetapi tidak memiliki cadangan karbon tinggi atau tidak kritis sebagai ekosistem bukan high Conservation value area, itu dulu yang bisa diprioritaskan," ucapnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...