Siak Innovation Challenge 2025: Inovasi Generasi Muda untuk Ekosistem Gambut

Hari Widowati
14 Januari 2025, 11:56
Siak Innovation Challenge (SIC) 2025, inovasi, ekosistem gambut
Dok. Siak Innovation Challenge 2025
Siak Innovation Challenge (SIC) 2025 bertujuan mendukung perlindungan ekosistem gambut sekaligus mendorong ekonomi lestari dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Siak Innovation Challenge 2025 sukses menjadi ajang kompetisi sekaligus wadah bagi generasi muda untuk menciptakan solusi kreatif. SIC 2025 bertujuan mendukung perlindungan ekosistem gambut sekaligus mendorong ekonomi lestari dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Sekitar 57% dari total luas Kabupaten Siak merupakan lahan gambut. Potensi besar ini dihadapkan pada risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan. Pada 2015, Kabupaten Siak mengalami kebakaran hebat yang menjadikannya salah satu "pengekspor" asap hingga ke negara tetangga.

Tragedi itu menjadi titik balik bagi Kabupaten Siak untuk bertransformasi menjadi kabupaten lestari. Dengan keunggulan ekosistem gambutnya, Siak memiliki peran strategis dalam mengurangi dampak perubahan iklim, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Budhi Yuwono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Siak, mengatakan salah satu inovasi kebijakan yang berhasil didorong di Siak adalah penerbitan Perda Siak Hijau yang merupakan kebijakan payung hukum untuk mendorong inisiatif perubahan tata kelola di Kabupaten Siak.

"Siak Innovation Challenge 2025 telah menunjukkan masyarakat Kabupaten Siak, terutama generasi muda, memiliki potensi besar untuk menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak nyata. Kami berharap ide-ide yang lahir dari sini dapat terus dikembangkan dan menjadi solusi yang membawa manfaat bagi daerah kita,” kata Budhi, dalam keterangan resmi, Selasa (14/1).

Siak Innovation Challenge 2025
Siak Innovation Challenge 2025 (Dok. Siak Innovation Challenge 2025)

Kolaborasi Berbagai Entitas Lokal

Inisiatif Siak Innovation Challenge lahir dari kecintaan generasi muda Siak terhadap daerahnya. Inisiatif ini merupakan kolaborasi dari berbagai entitas lokal yang digerakkan oleh orang muda Siak atas nama Ekosistem Lestari Siak. Ekosistem ini terdiri atas Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas), Alam Siak Lestari (PT. ASL), Pinaloka, Explore Siak, dan Haha Hihi Media.

Mereka menyadari potensi besar yang dimiliki Kabupaten Siak berupa ekosistem gambut harus dilestarikan agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Agenda ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap Kebijakan Siak Hijau yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Siak.

Karena itu, Siak Innovation Challenge mengusung tiga nilai utama. Ketiga nilai utama itu adalah #SiakHijau, #SiakAsik, dan #RamahGambut, yang mencerminkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan, keberlanjutan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Musrahmad, Ketua Panitia Siak Innovation Challenge sekaligus Direktur Alam Siak Lestari, mengatakan Siak Innovation Challenge 2025 menjadi bagian dari upaya membangun sinergi dan aksi kolektif guna mendukung program Siak Hijau.

“Kompetisi ini bertujuan untuk melibatkan berbagai pihak pemerintah, sektor swasta, komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam upaya restorasi dan pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem gambut di Siak," ujar Musrahmad.

Salah satu kunci keberhasilan SIC 2025 adalah dengan melibatkan nilai-nilai lokal, seperti kebanggaan masyarakat Siak terhadap warisan budaya dan adat tradisi mereka. Ia merasa bangga dengan semangat dan dedikasi peserta dalam mengembangkan ide-ide inovatif untuk Siak.

“Kami menyadari inovasi-inovasi yang telah kami lakukan belum cukup, tantangan pengelolaan dan penjagaan gambut itu sesuatu yang besar butuh banyak ide-ide baru untuk menjaga gambut,” ujar Musrahmad.

Siak Innovation Challenge 2025
Siak Innovation Challenge 2025 (Dok. Siak Innovation Challenge 2025)

Sepuluh Kelompok Lolos ke Tahap Mentoring

Setelah melalui rangkaian panjang, mulai dari tahap pendaftaran pada Agustus hingga Oktober 2024, Siak Innovation Challenge 2025 berhasil mengumpulkan 35 kelompok pendaftar. Sebanyak sepuluh kelompok lolos ke tahap mentoring.

Sepuluh kelompok ini pun didampingi oleh para mentor dengan latar belakang profesional dan ahli di bidangnya menuju tahap pitching untuk mendapatkan ide inovasi terbaik. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari Dr. Dolly Priatna (Direktur Eksekutif Belantara Foundation), Gita Syahrani (Head of Executive Board Koalisi Ekonomi Membumi), dan Ramon Y. Tungka (figur publik dan Eco Warrior dari Saya Pilih Bumi).

Pada malam penghargaan, Senin (13/1), beberapa inovasi terbaik diumumkan sebagai pemenang,
di antaranya:
1. Secawan Gambut dengan proyek Komik Anak dengan Tema Lahan Gambut
2. RB Energy dengan proyek Inkubasi UMKM Penghasil Produk Sagu
3. Tim GATY dengan proyek Website Edukasi dan Platform Jual Beli Produk Lahan
Gambut

Para pemenang berhasil meraih pendanaan program yang telah diajukan. Pendanaan ini dapat dimanfaatkan untuk merealisasikan ide-ide mereka dan membawa dampak baik dan nyata bagi kelestarian lahan gambut dan mendorong ekonomi lestari di Kabupaten Siak.

“Kompetisi ini bukan hanya ajang mencari pemenang, tetapi juga tempat untuk menemukan ide-ide kreatif yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Siak," kata Ramon Y. Tungka.

Ia menilai kegiatan ini menunjukkan inovasi tidak harus bersifat megah atau berteknologi tinggi. Inovasi bisa hadir dari hal-hal sederhana dan masyarakat Siak selalu bisa berkontribusi. "Yang terpenting, ide dan gagasan yang muncul disertai dengan aksi nyata yang bisa menciptakan dampak dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal,” kata Ramon.

Melisa Nirmaladewi dari Future Lestari by Pijar Foundation turut memberikan apresiasinya terhadap berbagai ide-ide inovasi yang hadir di ajang ini. Masyarakat Siak yang sudah lama menjaga adat istiadat memiliki keterikatan yang kuat terhadap lingkungannya. Dengan memanfaatkan nilai-nilai tersebut, masyarakat bisa membangun rasa tanggung jawab kolektif untuk menjaga alam dan menjalankan ekonomi yang lebih ramah lingkungan.

"Kami berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan, tidak hanya selama acara ini berlangsung, tetapi juga dalam implementasi ide-ide yang dihasilkan oleh peserta,” katanya.

Teguh Al-Azizul, perwakilan dari GATY, salah satu tim pemenang dari Siak Innovation Challenge 2025 menyampaikan rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih. “Kami sangat senang telah berhasil menjadi pemenang dari Siak Innovation Challenge, namun kami tidak akan berhenti dan berpuas diri di titik ini," kata Teguh.

Ia berharap kompetisi-kompetisi seperti ini terus ada. Dengan demikian, generasi muda bisa terpacu semangatnya untuk terlibat dan berkontribusi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Siak.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...