BI Tebar Insentif Rp 36,38 Triliun untuk Pembiayaan Hijau

Hari Widowati
24 November 2025, 12:49
BI, insentif, pembiayaan hijau
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
Gubernur Bank Indonesa Perry Warjiyo (kiri) didampingi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti (tengah) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (kanan) bersiap menyampaikan paparan saat konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) telah mengucurkan insentif makroprudensial sebesar Rp 36,38 triliun hingga November 2025 kepada bank-bank yang menyalurkan pembiayaan hijau.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan insentif makroprudensial tersebut merupakan kebijakan untuk mendorong pembiayaan hijau, selain upaya-upaya lainnya untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi.

“Seluruh kebijakan dan inisiatif ini kami susun untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Destry, seperti dikutip Antara, di sela-sela kegiatan Penanaman 1.000 pohon bakau (mangrove) di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Bali, pada Minggu (23/11).

Secara akumulasi, BI telah menanam 37 ribu pohon mangrove di seluruh Indonesia guna mengurangi emisi karbon. BI juga membeli kredit karbon sebesar 150 ton CO₂e demi mengompensasi emisi yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi.

Destry mengatakan upaya pengimbangan emisi karbon juga dilakukan BI dengan mendampingi 159 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hijau, melalui pengembangan usaha dan fasilitasi business matching pembiayaan.

Minat Perbankan Salurkan Pembiayaan Hijau Meningkat

Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI, Nita Anastuty, mengatakan minat industri perbankan untuk menyalurkan pembiayaan hijau terus meningkat. BI berupaya untuk memperkuat sisi permintaan pembiayaan hijau, termasuk dari sektor UMKM, dengan membuat pedoman hijau untuk UMKM.

“Ini alhamdulillah juga sudah dijadikan acuan oleh beberapa perbankan untuk menyalurkan pembiayaan hijaunya,” ujarnya.

Nita mengatakan upaya pengimbangan emisi yang dilakukan BI merupakan salah satu inisiasi bank sentral untuk mendukung program pemerintah menuju emisi nol bersih (net zero emission) tahun 2060.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bali I Made Rentin mengatakan penanaman seribu pohon mangrove di kawasan pesisir ini menjadi salah satu bukti komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem mangrove sebagai paru-paru pesisir Bali. Mangrove berperan penting menyerap karbon, melindungi pantai dari abrasi, serta habitat bagi berbagai biota laut.

“Melalui kerja sama ini, kita memastikan bahwa pembangunan dan aktivitas ekonomi Bali tetap berada pada jalur keberlanjutan,” ujar Made.

Made mengatakan, langkah BI yang mengompensasi pengeluaran emisi dari kegiatan ekonomi memperlihatkan bahwa upaya menggerakkan ekonomi dapat dilakukan tanpa bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan. Inisiatif tersebut juga dapat direplikasi di daerah-daerah lain.

“Ini sangat selaras dengan agenda daerah Provinsi Bali yang menekankan pada penguatan tutupan hutan, pemulihan ekosistem, pengurangan emisi berbasis lahan, serta percepatan rehabilitasi mangrove sebagai penyerap karbon yang efektif sekaligus pelindung alami kawasan pesisir,” kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...