Kemenko Marves Ungkap Alasan Tesla Pilih Nikel Australia Daripada RI

Image title
2 Agustus 2021, 12:06
tesla, nikel, australia, investasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Yilei S
Mobil Tesla Model 3 buatan China dipajang saat upacara pengiriman di Shanghai Gigafactory milik produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat tersebut di Shanghai, China, Senin (30/12/2019).

Di tengah rencana investasi di Indonesia yang masih menggantung, produsen mobil listrik Tesla justru meneken kerja sama dengan perusahaan tambang asal Australia, BHP. Dengan kerja sama ini, BHP akan memasok kebutuhan nikel untuk Tesla, untuk memproduksi baterai mobil listrik.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan bahwa penjajakan yang dilakukan BHP dengan Tesla bisa dikatakan selangkah lebih maju dibanding Indonesia. Pasalnya, kedua pihak telah mulai bernegosiasi sejak Oktober tahun lalu.

"Australia (BHP) negosiasi sudah mulai dari Oktober, baru close Juli. Kita baru memulai pembicaraan bulan Maret," kata Jodi kepada Katadata.co.id, Senin (2/8).

Meski begitu, Jodi enggan membeberkan lebih jauh mengenai kepastian dari kelanjutan investasi Tesla di Indonesia. Pasalnya Indonesia terikat dengan non-disclosure agreement (NDA) alias perjanjian larangan pengungkapan informasi. "Saya tidak bisa bicara soal ini. Ada NDA yang harus kita hormati," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu juga pernah buka suara soal Tesla yang akhirnya memilih India sebagai tujuan investasi untuk pabrik mobil listrik. Hal ini merespons isu yang menyebut perusahaan asal Amerika Serikat itu tak tertarik berinvestasi di Indonesia.

Padahal, menurut dia, pemerintah dan Tesla tak pernah membicarakan investasi semacam itu. “Kami nggak pernah bicara soal pabrik mobil," ujar Luhut.

Ia menyebut Tesla memiliki enam sektor usaha yang berpotensi digarap di Tanah Air. Keenam sektor itu adalah mobil listrik, Starlink (satelit akses internet), launching pad (landasan peluncuran satelit), hypersonic flight (pesawat hipersonik), baterai lithium-ion, dan penstabil energi.

Keinginan produsen mobil listrik itu berinvestasi di Indonesia karena cadangan nikel yang besar. Dalam laporan tim EV Battery BUMN, kekayaan alam Indonesia mengandung 21 juta ton cadangan nikel. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terbesar di kancah internasional. Indonesia juga mempunyai sejumlah material baterai lainnya, seperti aluminium, tembaga, dan mangan.

Namun Luhut tak bisa menjelaskan lebih detail pembicaraan pemerintah dengan Tesla. Sebab, Indonesia telah meneken NDA. "Tapi sampai hari ini kami masih bicara. Jadi, tidak ada sebenarnya soal orang ribut mobil Tesla di India," kata dia pertengahan Juni.

Seperti diketahui, perusahaan tambang nikel asal Australia yakni BHP beberapa hari lalu mengumumkan telah menandatangani kesepakatan perjanjian kerja sama dengan Tesla. Terutama untuk memasok nikel guna kebutuhan baterai kendaraan listrik.

Chief Commercial Officer BHP, Vandita Pant mengatakan permintaan nikel dalam baterai diproyeksi akan tumbuh lebih dari 500%. Adapun sebagian besar kebutuhannya untuk mendukung permintaan dunia akan hadirnya kendaraan listrik.

“Kami senang menandatangani perjanjian ini dengan Tesla, dan untuk berkolaborasi dengan mereka tentang cara membuat rantai pasokan baterai lebih berkelanjutan,” kata dia melalui keterangan resmi perusahaan, Kamis (22/7).

BHP juga akan bekerja sama dengan Tesla untuk masuk ke industri sistem penyimpanan energi (EES). Hal ini guna mengidentifikasi peluang dalam menurunkan emisi karbon, melalui peningkatan penggunaan energi terbarukan.

Presiden BHP Minerals Australia, Edgar Basto mengklaim BHP merupakan salah satu produsen nikel dengan intensitas karbon terendah di dunia. Menurut dia produksi nikel berkualitas yang berkelanjutan dan andal akan sangat penting untuk memenuhi permintaan dari raksasa mobil listrik seperti Tesla.

“Investasi yang kami lakukan dalam aset kami dan pengejaran komoditas seperti nikel akan membantu mendukung dekarbonisasi global dan memposisikan kami untuk menghasilkan nilai jangka panjang bagi bisnis kami,” ujarnya.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...