Hari Bumi, Literasi Energi Terbarukan di Indonesia Masih Rendah

Agustiyanti
22 April 2022, 11:28
PLTA, air, energi terbarukan
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas masyarakat salah menduga asal sumber daya listrik yang mereka gunakan sehari-hari berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Namun, secara umum responden memiliki tingkat kesediaan yang relatif lebih rendah jika sumber energi terbarukan ini sulit diperoleh dan harganya lebih mahal,” ujar Wayan.

Sebanyak 64,8% responden menyebut ketersediaan/kemudahan untuk diperoleh menjadi pertimbangan pertama dalam penggunaan energi, diikuti harga (60,8%), kesesuaian dengan alat yang dimiliki (45,2%) dan kepraktisan penggunaan (36,1%). Sementara dampak terhadap lingkungan hanya menjadi pertimbangan bagi 29,1% responden.  

“Faktor utama sebetulnya ketersediaan. Jika mereka belum menggunakan, ya karena belum tersedia di lingkungannya,” ujar Vivi, Kamis (22/0422). Karena itu, dia mengatakan, bila proses transisi berjalan, publik dapat menerimanya peralihan ini. Meskipun, harga juga menjadi pertimbangan. “Sebanyak 55,4% berpendapat produk ramah lingkungan semestinya tak harus mahal,” kata Vivi.   

Kendaraan Listrik Populer 

Dari sejumlah peralatan modern yang muncul dengan penggunaan sumber energi nonfosil, kendaraan listrik seperti motor dan mobil listrik paling popular. Sebanyak 70% responden pernah mendengar dan mengetahui adanya motor/mobil listrik, meski yang menggunakan atau pernah mencoba menggunakan hanya 22, 1%. Sepeda listrik juga cukup populer, dengan 54,1% pernah mendengar dan mengetahuinya, diikuti kompor listrik (52,3%), pemanas air tenaga surya (38,6%) dan kompor biogas (33,5%).

“Jika ditanya tentang keinginan penggunaan peralatan di atas, paling banyak responden menyebut ingin mencoba menggunakan kompor listrik, diikuti pemanas air tenaga surya, sepeda listrik, diikuti mobil/motor listrik dan kompor biogas,” kata Wayan.  

 Meski minat dan popularitas pada peralatan yang menggunakan listrik cukup baik, umumnya masyarakat masih menyimpan sejumlah kekhawatiran bila beralih menggunakan peralatan ini.  Sebanyak 73,8% responden kuatir harga motor/mobil listrik akan mahal, 59,4% khawatir dayanya cepat habis, 59,3% khawatir tidak menemukan fasilitas pendukung, seperti tempat mengisi daya baterai/charging station).

Sementara pada kompor listrik, 34,4% responden khwatir harganya akan tinggi, tidak tahan lama (24,6%) dan daya cepat habis (21,9%). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...