Pemerintah Genjot Biodiesel B35 dan Bioetanol E5 Demi Tekan Impor BBM

Nadya Zahira
14 Agustus 2023, 20:12
biodiesel, bioetanol, bahan bakar nabati, impor bbm
KATADATA/Arief Kamaludin
Bahan bakar nabati seperti biodiesel B35 dan bioetanol E5 akan didorong pemanfaatannya demi menekan impor BBM.

Pemerintah akan menggenjot penggunaan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel B35 dan bioetanol E5 tahun ini untuk mengurangi impor minyak yang masih tinggi.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, konsumsi minyak di Indonesia mencapai 1,3 juta liter barel per hari (bph). Sedangkan produksi hanya sekitar 700 ribu bph.

“Pemerintah akan terus mendorong penggunaan biodiesel seperti B35 dan etanol. Dengan demikian impor minyak bisa diganti dengan sumber bio yang ada di Indonesia. Percepatan ini bisa berjalan dengan sistematis dan akan kita dorong bersama-sama," ujar Tiko, biasa ia disapa, dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta, Jakarta, Senin (14/8).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan, penggunaan B35 pada tahun ini bisa menghemat nilai devisa, terutama untuk mengurangi impor solar, mencapai US$ 10,75 miliar atau setara Rp 161 triliun.

“Adanya program B35 pada tahun ini menurut saya luar biasa, karena di tahun lalu masih B30. Penggunaan B35 ini bisa menghemat devisa hingga Rp 161 triliun, dari yang tahun sebelumnya saat penggunaan B30 itu, hanya menghemat devisa sekitar Rp 122 triliun,” ujar Nicke.

Nicke mengatakan, total alokasi biodiesel untuk program B35 di tahun 2023 diperkirakan mencapai 13,15 juta kiloliter (KL). Adapun B35 adalah mencampur biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM solar.

Sebagai informasi, sebelum melaksanakan peningkatan persentase pencampuran biodiesel, pemerintah telah melakukan beberapa persiapan teknis untuk memastikan performa penggunaan campuran bahan bakar nabati.

Di antaranya yaitu pengujian pengaruh penggunaan campuran Biodiesel 35% terhadap sistem filtrasi mesin diesel dengan hasil tidak terjadi indikasi pemblokiran filter pada pengujian Filter Blocking Tendency (FBT) maupun pengujian Filter Rig Test (FRT).

Rekomendasinya tidak ada pengaruh signifikan atas penggunaan B35, dimana telah dilakukan perbaikan pada spesifikasi biodiesel yang digunakan untuk campuran tersebut.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan penerapan program B35 dilatarbelakangi oleh adanya peluang harga biofuel yang relatif lebih rendah daripada fluktuasi harga BBM dunia.

“Arahan Bapak Presiden tahun depan buatkan mekanisme dan implementasi B35 bisa direncanakan dengan baik, karena saat sekarang dengan harga biodiesel lebih rendah daripada solar," kata Airlangga dalam Keterangan Pers Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden pada Selasa (6/12).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan implementasi program pencampuran biodiesel 35% atau B35 yang sudah berlaku sejak 1 Februari 2023.

Keputusan tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTK) Nomor 10.E/EK.05/DJE/2022 tentang Implementasi Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar.

Berdasarkan data Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), produksi biodiesel nasional mencapai 1,09 juta kilo liter (kl) pada November 2022. Secara akumulasi sepanjang periode Januari-November 2022 mencapai 10,77 juta kl.

Adapun distribusi biodiesel mencapai 9,38 ribu kl pada November 2022 dan 9,4 juta sepanjang periode Januari-November 2022.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...