Nuklir Perlu Puluhan Tahun untuk Penuhi Target 3 Kali Lipat COP28

Hari Widowati
7 Desember 2023, 18:42
Ilustrasi reaktor nuklir.
Caixing Global
Reaktor nuklir di Haiyang, Cina

Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP) mempresentasikan simulator reaktor "iSMR", yang dirancang untuk dihubungkan ke jaringan listrik yang ada dan digunakan untuk menjalankan pabrik desalinasi atau menyediakan pemanas perkotaan.

"KHNP akan dapat membangun pembangkit listrik dalam waktu dua tahun setelah izin diperoleh, lebih singkat dibandingkan dengan 10 hingga 20 tahun untuk reaktor besar," kata kepala eksekutif KHNP Jooho Whang.

Menurutnya, secara historis pembangkit listrik tenaga nuklir tunduk pada persetujuan pemerintah. "Tetapi jika SMR membuat proyek demonstrasi yang baik, akan ada pertumbuhan permintaan yang eksponensial di seluruh dunia."

iSMR KHNP adalah salah satu dari sekitar 80 model yang sedang dikembangkan. Namun, para ahli menilai sebagian besar reaktor itu tidak mungkin berjalan sebelum 2030.

NuScale (SMR.N), yang memiliki satu-satunya desain SMR yang disetujui oleh Komisi Regulasi Nuklir AS, bulan lalu harus menghentikan proyeknya di sebuah laboratorium nasional. Pasalnya, ada kekhawatiran akan rendahnya jumlah langganan untuk daya pembangkit. NuScale mengatakan bahwa proyek-proyeknya yang lain tetap berjalan sesuai rencana.

Rafael Grossi, direktur eksekutif Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan kepada Reuters bahwa badan tersebut sekarang sedang bekerja untuk menyelaraskan aturan persetujuan di seluruh dunia untuk memudahkan negara-negara berbagi teknologi.

"IAEA telah meluncurkan sebuah proses agar para regulator di seluruh dunia dapat bergerak lebih cepat, selalu dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang sangat ketat," katanya. Sistem yang ada saat ini mungkin tidak akan berfungsi di pasar global di mana SMR yang dibuat di Amerika Serikat dijual di Afrika, ujarnya.

Pasokan Bahan Bakar

Peralihan ke SMR dapat menimbulkan masalah lain: banyak reaktor yang akan menggunakan bahan bakar canggih yang saat ini didominasi oleh Rusia. Rusia saat ini merupakan satu-satunya produsen HALEU yang signifikan. HALEU adalah bentuk uranium yang sangat diperkaya yang akan sangat penting untuk teknologi reaktor baru.

Sebuah perusahaan AS bernama Centrus (LEU.A) telah mulai memproduksi HALEU. Menurut IAEA, Uni Eropa juga sedang mengerjakan produksi HALEU.

Fragman dari Westinghouse mengatakan bahwa pasokan uranium sepenuhnya dapat dikelola. Masalah utamanya adalah meningkatkan pengayaan dan menciptakan kembali kapasitas konversi di Barat.

Jonathan Cobb dari World Nuclear Association mengakui bahwa melipatgandakan kapasitas pembangkit nuklir pada tahun 2050 tidak akan mudah. "Itulah mengapa ikrar ini diperlukan. Negara-negara sedang melihat peran yang harus mereka mainkan untuk mencapai hal tersebut. Hal ini tidak akan terjadi begitu saja melalui bisnis seperti biasa," ujar Cobb.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...