Terancam Kendaraan Listrik, Biofuel Akan Andalkan Sektor Penerbangan

Tia Dwitiani Komalasari
21 Desember 2023, 12:46
Fasilitas produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) milik Neste.
Neste
Fasilitas produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) milik Neste.

Pertumbuhan biofuel terancam dengan banyaknya dorongan negara-negara dunia untuk menggunakan kendaraan listrik. Pada 2024, pertumbuhan bahan bakar ramah lingkungan tersebut diperkirakan akan bertumpu pada sektor penerbangan.

Biofuel merupakan bahan bakar yang telah mendapatkan campuran baik dari tanaman maupun kotoran hewan. Departemen Energi AS menyatakan bahwa biodiesel dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 75% dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Dikutip dari Reuters, Kamis (21/12), para pelaku industri minyak seperti pionir asal Finlandia, Neste, telah fokus pada biofuel sebagai cara untuk memanfaatkan keterampilan penyulingan mereka agar tidak terlalu menimbulkan polusi. Mereka bahkan akan menginvestasikan sekitar 2,5 miliar euro  untuk mengubah kilang minyak mentah Porvoo menjadi fasilitas produksi biofuel.

Namun demikian, biofuel mengalami pukulan telak letak negara-negara Uni Eropa memutuskan untuk tidak mengecualikan biofuel dari rencana larangan penggunaan mobil bermesin pembakaran pada 2035. Hal itu didorong oleh  kekhawatiran terhadap rantai pasokan makanan global.

Di sisi lain, pertumbuhan kendaraan listrik semakin pesat baik mobil penumpang, bus, maupun truk. Misalnya saja di Tiongkok, lebih dari 95% truk tugas berat yang diproduksi 2021 dilengkapi dengan baterai lithium.

Bertumpu pada Sektor Penerbangan

Pertumbuhan Biofuel diperkirakan akan bertumpu pada sektor penerbangan melalui  bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF). Pasalnya, menggerakkan kapal besar dan pesawat terbang memerlukan tenaga yang sangat besar sehingga baterai listrik menjadi tidak praktis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...