India Gaet Rusia Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir
India menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk unit masa depan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam di negara bagian selatan Tamil Nadu.
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, saat ini sedang berkunjung ke Rusia. Dia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Rusia Sergei Lavrov hari ini Rabu (27/12).
Kedua menteri berencana untuk membahas hubungan bilateral serta konflik di Ukraina dan Gaza dan isu-isu yang berkaitan dengan kelompok seperti BRICS.
“Hari ini, di hadapan Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, kami menandatangani beberapa perjanjian penting mengenai unit masa depan Proyek Nuklir Kudankulam,” kata Jaishankar pada pertemuan dengan komunitas India di Moskow, Selasa (26/12) seperti dikutip dari Reuters.
Pembangunan dua unit pertama dimulai hampir dua dekade lalu sebagai bagian dari proyek yang ditandatangani kedua negara.
India dan Rusia telah menjalin hubungan dekat selama beberapa dekade. India bahkan menolak mengutuk Rusia atas perang dengan Ukraina.
International Energy Agency (IEA) memproyeksikan energi terbarukan akan mendominasi pembangkit listrik global dalam beberapa tahun ke depan.
"Energi terbarukan bakal menyumbang hampir 40% dari output listrik global pada 2027, menggantikan penurunan pangsa batu bara, gas alam, dan nuklir," kata IEA dalam laporan Renewables 2022.
Adapun pada 2021 batu bara masih menjadi sumber energi pembangkit listrik terbesar global dengan persentase 36,3%. Diikuti sumber energi non-terbarukan lainnya dengan total persentase 35,7%.
Sementara, pada 2021 energi terbarukan baru menyumbang 28% dari total sumber energi pembangkit listrik dunia.
Menurut IEA, dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi pergeseran karena harga bahan bakar fosil yang kian mahal. Invasi Rusia ke Ukraina juga telah mendorong importir bahan bakar fosil, terutama negara-negara Eropa, untuk semakin berfokus pada energi terbarukan.