Greenpeace Desak Para Capres Tegas Dorong Perkembangan Ekonomi Hijau

Rena Laila Wuri
5 Februari 2024, 19:43
Greenpeace Indonesia mendorong para calon presiden atau capres untuk tegas dalam melakukan transisi energi untuk menuju ekonomi hijau.
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.
Greenpeace Indonesia mendorong para calon presiden atau capres untuk tegas dalam melakukan transisi energi untuk menuju ekonomi hijau.
Button AI Summarize

Greenpeace Indonesia mendorong para calon presiden atau capres untuk tegas dalam melakukan transisi energi untuk menuju ekonomi hijau. Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengatakan isu transisi energi harus menjadi prioritas para capres karena memiliki dampak jangka panjang.

Ia menuturkan ekonomi hijau merupakan respons terhadap krisis iklim yang saat ini terjadi di seluruh negara di dunia. “Kalau melihat transisi, ini bukan hanya urusan wilayah bisnis baru atau investasi baru, tapi harus kembali pada bahwa ini adalah sebuah krisis yang harus kita respons,” kata Leo dalam diskusi bertajuk Muda Menggugat dan Peluncuran Deklarasi Ekonomi Hijau Greenpeace Indonesia, di Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat, Senin (5/2).

Greenpeace mencatat bahwa seringkali pembicaraan mengenai isu tersebut tidak mendapat perhatian dari para calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang bersaing di Pemilu 2024.

“Itu yang kadang-kadang nggak dibicarakan. Nggak dibicarakan juga di debat keempat. Ada beberapa yang coba angkat itu, tapi practically tidak menjadi pembicaraan utama,” tutur Leo.

Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia Rahka Susanto mengatakan gagasan ekonomi hijau yang dikembangkan Greenpeace bukan hanya sekedar transisi energi kotor menjadi energi bersih. Akan tetapi, juga menjawab permasalahan di masyarakat di antaranya terbatasnya lapangan pekerjaan.

"Kalau kita bertransisi, ada sekitar 19,4 juta lapangan kerja baru yang bisa terbuka," tutur Rahka.

Rahka menuturkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi sektor paling besar dalam membuka lapangan kerja.

“Anak-anak muda yang berada di desa tidak perlu lagi pindah ke Jakarta maupun kota besar hanya untuk bekerja. Mereka bisa melakukan di kampung halamannya sendiri,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara pasangan capres-cawapres memiliki pandangan tersendiri dalam menuju ekonomi hijau ini. Juru Bicara Muda Timnas AMIN Andi Wirapratama mengatakan sudah saatnya Indonesia untuk beralih ke ekonomi hijau.

“Industri ekstraktif secara garis besar adalah industri sunset. Artinya, sudah bukan waktunya lagi Indonesia berpegang pada industri ekstraktif,” kata Andi.

Andi mencontohkan negara-negara Timur Tengah masih bisa mengandalkan industri ekstraktif karena penduduknya sedikit, berbeda dengan Indonesia. “Seperti Saudi dan Qatar, mereka penghasil minyak dan masuk ke industri ekstraktif. Mereka bisa karena penduduknya sedikit,” jelasnya.

Andi mengatakan Indonesia tidak bisa mengandalkan industri tersebut untuk meningkatkan ekonomi penduduknya yang berjumlah hingga ratusan juta. Apalagi,  persoalan lingkungan menjadi sorotan banyak pihak.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...