Alasan NASA Andalkan Energi Nuklir untuk Misi ke Mars
Dana sebesar Rp 77,6 miliar yang diberikan kepada mitra komersial digunakan untuk mengembangkan desain reaktor fisi. Setiap mitra ditugaskan untuk menawarkan desain reaktor dan sistem untuk konversi daya, penolakan panas, serta manajemen dan distribusi daya.
NASA berencana untuk memperpanjang tiga kontrak tahap 1 untuk mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum tahap 2. Setelah tahap pertama, NASA akan melanjutkan program pembangunan reaktor nuklir di Bulan ke tahap dua.
Di tahapan tersebut NASA akan melakukan pengujian kelayakan dari masing-masing contoh desain reaktor nuklir yang dibuat oleh ketiga perusahaan tersebut.
Setelah itu pada 2025 akan diumumkan desain mana yang terpilih untuk dibangun di bulan. Rencananya pembangunan reaktor nuklir di bulan akan dilakukan pada 2030.
Roket Tenaga Nuklir Segera Diluncurkan ke Mars
NASA juga akan melakukan uji coba roket yang menggunakan tenaga nuklir untuk terbang ke Mars. Lembaga tersebut menguji mesin roket termal nuklir ini di luar angkasa.
Misi uji coba tersebut diberi nama program Demonstrasi Rocket for Agile Cislunar Operations (DRACO). Nantinya, roket akan digunakan untuk misi berawak ke Mars.
Direktur NASA Bill Nelson mengatakan demonstrasi pendorong roket berbasis nuklir akan dilakukan pada 2027. Dengan bantuan teknologi baru ini, astronaut dapat melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa jauh lebih cepat dari sebelumnya.