Pupuk Sriwijaya Pangkas 40% Penggunaan Bahan Bakar Fosil dengan PLTS

Tia Dwitiani Komalasari
28 Februari 2024, 11:31
PLTS Pupuk Sriwijaya
ANTARA/M IMAM PRAMANA.
Button AI Summarize

PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) mempercepat kenaikan energi terbarukan di Indonesia dengan memiliki pembangkit listrik panel surya (PLTS) berkapasitas 110 Kilo watt volt (Kwv). Penggunaan PLTS tersebut bisa menghemat 40 persen penggunaan bahan bakar fosil.

"Ini menjadi salah satu upaya paling tepat untuk mempercepat kenaikan bauran energi terbarukan di Indonesia dan juga mempersiapkan PT Pupuk Sriwijaya dalam mencapai target net zeronya di 2060," kata VP Lingkungan Hidup PT Pusri Palembang Yusuf Riza di Palembang, Rabu (28/2).

Ia mengatakan, Pusri juga menjalankan program penghijauan penanaman satu juta pohon hingga 2030 yang akan datang.

Selain itu, Pusri juga menggalakkan penggunaan kendaraan listrik bagi karyawan Pusri, beberapa di antaranya telah memiliki mulai dari mobil listrik, motor listrik, dan forklift.

Koordinator Proyek Dekarbonisasi Industri Institute for Essential Services Reform (IESR) Faricha Hidayati mengatakan, penyediaan listrik bersih merupakan kunci dalam penurunan emisi sektor industri.

“Tanpa listrik bebas emisi, bahkan dengan teknologi yang termutakhir pun, sulit rasanya untuk mendekarbonisasi sektor industri,” ujarnya.

Faricha mencontohkan teknologi amonia hijau tidak akan lagi menjadi "hijau" apabila listrik yang memasoknya berasal dari pembakaran batu bara. Upaya pemasangan PLTS secara mandiri seperti yang telah dilakukan PT Pupuk Sriwijaya ini menjadi salah satu upaya paling tepat untuk mempercepat kenaikan bauran energi terbarukan di Indonesia.

Berdasarkan kajian IESR berjudul Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024, energi surya menjadi solusi transisi energi paling efektif, karena biaya instalasi dan perawatannya yang semakin cost-competitive.

Menurut dia, Indonesia setidaknya membutuhkan PLTS paling sedikit sepertiga dari kebutuhan energi di 2060. 

Lima PLTS Terbesar Dunia

Sejumlah negara kini saling berlomba untuk mendorong transisi energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya dilakukan melalui pembangunan PLTS.

PLTS memproduksi energi listrik yang dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari. Dengan sumber energi yang tak terbatas ini, bumi juga akan terhindar dari polusi udara dan tidak merusak lingkungan. 

 Menurut data perusahaan solar India, Ornate Solar, terdapat lima perusahaan PLTS dengan kapasitas produksi listrik terbesar di dunia pada 2022. Berikut daftarnya, seperti tertera dalam grafik
1. Bhadla Solar Park

Lokasi: Rajasthan, India

Kapasitas Terpasang: 2.245 megawatt (MW)

 

Bhadla Solar Park merupakan PLTS terbesar di dunia. Fasilitas pembangkit listrik yang terletak di distrik Jodhpur, Rajasthan, India ini memiliki luas area sebesar 14.000 hektare (ha).

Tercatat, ladang pembangkit listrik tenaga surya ini memiliki kapasitas 2,25 gigawatt (GW) dan membutuhkan investasi diperkirakan lebih dari US$1,3 miliar.

Dioperasikan pada 2017, raksasa tenaga surya ini berisi lebih dari 10 juta panel surya. Fasilitas ini dikembangkan dalam empat tahap di bawah skema Kementerian Energi Baru & Terbarukan (MNRE). Pabrik listrik tersebut memanfaatkan panas dari negara bagian Rajasthan di gurun India untuk menghasilkan energi terbarukan yang bersih.

2. Huanghe Hydropower Hainan Solar Park

Lokasi: Provinsi Qinghai, Tiongkok

Kapasitas Terpasang: 2.200 MW

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...