Gaikindo Ungkap Prospek Mobil Hidrogen di RI, Harganya Masih Mahal

Rena Laila Wuri
26 Maret 2024, 11:40
Mobil sel bahan bakar hidrogen buatan Toyota, Mirai.
Toyota.com
Mobil sel bahan bakar hidrogen buatan Toyota, Mirai.
Button AI Summarize

Sejumlah lembaga saat ini mulai membentuk ekosistem untuk kendaraan berbasis hidrogen. Namun demikian, terdapat sejumlah kendala untuk membuat kendaraan hidrogen mengaspal secara masif di Indonesia.

Lembaga tersebut misalnya PLN Indonesia Power (IP) yang telah meresmikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di Jakarta. PT Pertamina (Persero) juga tengah membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (SPBH) di Jakarta.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi  mengatakan teknologi mobil hidrogen sangat bersih emisi. Namun, teknologinya masih mahal.

“Mobil hidrogen ini sangat bersih lingkungan karena akhirnya emisi gas buangnya adalah berupa air atau H20. Cuma teknologinya masih termasuk mahal,” kata Yohanes saat dihubungi Katadata, Senin (25/3).

Namun, Gaikindo menyambut positif langkah pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur mobil hidrogen di Indonesia. Pasalnya, pemerintah sangat memperhatikan lingkungan dengan mempersiapkan hal ini.

Akan tetapi, Yohanes mengingatkan pasar terbesar kendaraan di Indonesia saat ini ada di kelompok dengan kemampuan  daya beli masyarakat di antara Rp 200-325 juta. Sedangkan, harga mobil hidrogen yang beredar saat ini teknologinya jauh lebih mahal dibandingkan mobil listrik.

“Daya beli masyarakat Indonesia di mobil itu yang market segmen-nya besar itu di Rp 200 juta, Rp 350 juta itu masih berani,” ujarnya.

Selain itu, Yohanes mengatakan, produsn mobil hidrogen di dunia juga masih sedikit. Teknologi mobil saat ini pusatnya berada di Cina, Jepang, Eropa, Amerika, dan Korea Selatan. Sementara Indonesia baru dalam tahap memantau akan dibawa kemana teknologi ini.

Yohanes meyakini bahwa kendaraan yang bisa mmenangkan pasar adalah yang lebih bersih lingkungan, harganya kompetitif, serta  bisa lebih lama dipakai. Dengan demikian, harga mobil sangat berpengaruh pada daya saing pasar.

“Bukannya belum siap, mungkin di orang-orang tertentu siap untuk membeli, tapi cuma satu dua biji orang yang beli. Apakah secara ekonomi masuk? Kan tidak masuk. Jadi kesiapan itu macam-macam,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...